PR MAJALENGKA – Sejatinya setiap orang makan, dan minum untuk menyehatkan tubuh atau agar agar mendapat energi dalam menjalankan aktivitas.
Namun, ada beberapa orang yang masih kurang peduli terkait sehatnya makanan yang mereka konsumsi sehari-hari, padahal tidak sedikit masalah kesehatan yang muncul karena makanan, seperti sakit perut, mual, atau diare.
Semua hal tersebut merupakan bentuk kecil dari gejala pada gangguan pencernaan.
Baca Juga: Kualifikasi MotoGP: Francesco Bagnaia Kunci Pole Position, Juara Dunia Enam Kali di Urutan Keempat
Ada beberapa penyebab terjadinya gangguan pencernaan, seperti intoleransi makanan, alergi makanan tertentu, penyakit autoimun, seperti radang usus dan lain sebagainya.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari The Healthy, berikut 5 makanan yang buruk bagi sistem pencernaan menurut ahli gastroenterology:
1. Pemanis buatan
Jangan pernah tertipu dengan kata bebas gula pada sebuah produk, karena pada kenyataannya itu tidak semua produk betul-betul tak menggunakan gula sama sekali.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Bukti Lain Pembunuhan Roy Kembali Ditemukan, Elsa Terancam!
Ada suatu zat bernama sorbitol, yang seperti gula namun sangat lambat dicerna oleh tubuh, menurut Donald Tsynman, MD, seorang ahli Gastorenterology di kota New York.
Proses pencernaan yang lambat akan berakibat pada munculnya gas, rasa kembung, dan diare, seperti yang diakibatkan oleh pemanis buatan lainnya.
Seorang ahli Gastroenterologi lainnya, Christina Tennyson, MD, mengungkapkan bahwa sebaiknya konsumsi pemanis buatan dikurangi.
Baca Juga: 25.853 dalam Perawatan, Inilah Data Terbaru Covid-19 di Provinsi Jawa Barat 28 Maret 2021
“Saya pribadi menyukai untuk memakai satu sendok teh gula, dan itu tidaklah buruk," kata Christina.
2. Soda
Seorang ahli gastroenterologi bernama Dr. Tsynman dari Manhattann Gastroenterology di kota New York, mengungkapkan kepada pasiennya yang alami berat badan berlebih untuk beralih dari minum soda ke minum air.
Air soda punya kandungan gula yang tinggi dan semakin banyak dikonsumsi akan semakin menaikkan risiko terkena obesitas, diabetes, resistensi insulin, dan komplikasi lain seperti penyakit jantung.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini: Islam Itu Indah hingga Bioskop Spesial
3. Makanan olahan
Dr. Tsynman memberikan rekomendasi untuk menghindari mengonsumsi makanan dalam bentuk kotak, kaleng, atau kantung, yang jadi ciri khas dari makanan olahan.
Makanan olahan yang harus sebisa mungkin dihindari adalah makanan beku, dan makanan siap saji.
Kandungan garam yang biasanya tinggi pada makanan olahan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau penyakit ginjal.
Baca Juga: Ramadhan 2021, Bacaan Surat As-Saff Berikut Terjemahan dan Lathin
4. Jus buah
Menurut Tsynman, jika ingin memakan apel, maka makanlah, karena buah tersebut masih punya kandungan serat dari daging atau ampasnya.
Jika buah murni dijadikan jus maka yang tersisa dari buah tersebut hanya gula, dan seratnya pun menghilang.
Faktanya, jus telah menghilangkan berbagai nutrisi yang terkandung dalam buah seperti vitamin esensial, dan serat.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Majalengka Sabtu 27 Maret 2021, 3 Kecamatan dengan Kasus Aktif Terbanyak!
5. Makanan yang digoreng
Sebuah studi di tahun 2015 yang diterbitkan jurnal Nutrients mengonsumsi makanan yang digoreng dengan frekuensi empat kali atau lebih dalam seminggu akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan hipertensi yang lebih tinggi.
Para peneliti memberikan rekomendasi untuk mengonsumsi makanan yang digoreng dalam jumlah sedikit, dan lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan rendah garam.
Itulah 5 makanan yang buruk untuk sistem pencernaan menurut ahli gastroenterologi, semoga bermanfaat.***