Kamu Suka ‘Ghosting’ Gebetan atau Pacar? Berikut 4 Dampaknya, Hati-Hati Loh!

24 Februari 2021, 09:00 WIB
ilustrasi ghosting. /Pexels.com/Vera Arsic

PR MAJALENGKA – Kamu pernah di-ghosting seseorang? Atau justru kamu tukang ghosting.

Biar lebih jelas, mari kita mengenal apasih ghosting itu?

Secara singkat, ghosting merupakan bentuk sikap ketika kamu lagi dekat dengan seseorang lalu secara tiba-tiba hilang dari kehidupan orang tersebut tanpa ada penjelasan apapun.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Stasiun Trans TV dan Trans 7 Hari Ini, Rabu 24 Februari 2021

Dikutip dari PikiranRakyat-Majalengka.com dari thehealthy.com, seorang psikolog klinis berlisensi di California State University bernama Prof Ramani Durvasula, juga berkata demikian bahwa ghosting itu sama halnya dengan diam-diam atau tanpa jejak menghilang dari kehidupan seseorang.

Ghosting juga menjadi istilah populer yang banyak digunakan dalam kencan secara daring dan luring.

Claire Postl, Konselor klinis profesional berlisensi di Ohio State Medical Center University of Wexner mengatakan ghosting diilustrasikan seperti saat seseorang berkencan atau berbicara dengan lawan jenis secara teratur dan komunikasi yang dilakukan cukup intens, tetapi setelah itu tidak ada kabar, maka itu juga adalah ghosting.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Memasak yang Buat Makananmu jadi Tidak Sehat, Pakai Banyak Garam Salah Satunya

Beberapa alasan mengapa orang melakukan ghosting, pertama bisa karena mereka ingin menghindari konfrontasi dalam hubungan yang lebih rumit, pacaran misalnya.

Kedua, karena kurangnya pemahaman mengenai bentuk komunikasi orang dewasa yang sehat seperti apa, ucap Durvasula.

Ingat salah satu dari hubungan yang sehat adalah mengetahui cara berkomunikasi secara efektif.

Ketiga, bisa jadi ini efek dari kencan daring

Baca Juga: Amanda Manopo Dapat Ancaman Pembunuhan, Ibunda Geram.

Betapa mudahnya mencari seseorang hanya dengan menggeser layar di ponsel.

Faktanya, ghosting bahkan juga dilakukan saat sudah di tahap berpacaran, tapi ingat ghosting akan memberikan dampak terhadap seseorang.

Salah satunya adalah meninggalkan luka yang mendalam. Ketika seseorang sudah menaruh perasaannya begitu dalam, lantas kamu dengan seenaknya menghilang tentu akan menyakitkan bagi orang yang kamu ghosting.

Baca Juga: Pasien Meninggal Kembali Meningkat, Data Terbaru Kasus Covid-19 di Indonesia Pagi Ini Rabu 24 Februari 2021

Berikut dampak yang kamu harus perhatikan, agar kamu berpikir kembali jika akan atau sedang melakukan ghosting saat ini

  1. Ghosting membuat kamu meragukan diri sendiri

Kalian yang mengghosting atau dighosting pasti akan mempertanyakan apakah diri kalian layak atau tidak.

Rasanya seperti kamu merasa ‘disingkirkan’ atau dibuang dan itu jelas akan sangat menyakitkan pada seseorang yang mengalaminya,” ucap Durvasula.

Baca Juga: Ini Manfaat yang Dirsakan oleh Tubuh Jika Berhenti Mengonsumsi Daging Merah

  1. Ghosting dapat memicu perasaan yang bersifat negatif

Kita semua punya kerentanan atau keraguan untuk menjadi ghoster dan hal itu memunculkan rasa tidak nyaman,” ucap Postl.

Contoh, jika seseorang yang berkencan dengan kamu tiba-tiba menghilang, dan kamu tiba-tiba mengeluarkan asumsi bahwa kamu merasa tidak baik untuk dia dan merasa dia menghilang karena kamu belum cukup mampu untuk menjadi lebih baik baginya.

Baca Juga: Ini Tips untuk Behenti Menyalahkan Diri Sendiri agar Pikiran Tenang

Padahal jika ditelusuri ada beragam alasan seseorang tiba-tiba orang berhenti untuk berkencan, tetap jika kamu seorang ghoster maka kamu tidak akan tahu mana alasan yang sebenarnya karena sifat ghoster yang memberikan perasaan negatif ke kamu dan bahkan kamu cenderung akan menyalahkan diri sendiri.

  1. Merasa terhalang secara emosional

Orang yang sudah punya kebiasaan mengghosting akan terhalang secara emosional. Mereka akan terperangkap dalam hubungan yang tidak dewasa

Bahkan orang itu akan sulit langgeng  dengan pasangannya kelak di masa depan.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19 Massal, Nasaruddin Umar: Bahagia dan Bangga

  1. Berkurangnya rasa empati dan pengertian

Ketika kamu mengghosting seseorang maka anda bisa jadi akan kurang peduli atau pengertian tehadap orang tersebut.

Kamu menganggap semua baik-baik saja, padahal itu bohong, kamu menganggap seseoran tidak terluka nyatanya mereka benar-benar terluka,” tutur Postl.

Karena adanya perasaan dan akal itulah yang membuat kita disebut manusia,” ujarnya menambahkan

Hubungan terkadang ada baik dan buruknya. Tetapi jika sudah punya hubungan yang cukup lama, ini sudah bukan tentang menjaga tapi sudah menjadi tanggung jawab untuk selalu ada dengan pasangan kamu.

Jika kamu belum mampu melaksanakannya, maka tanyakan pada diri sendiri, apakah saya memang sudah siap untuk menjalankan suatu hubungan?” ucap Darvasula.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler