BERITA MAJALENGKA – Tak lama lagi, umat Islam akan tiba di bulan Dzulqa’dah 1445 Hijriah. Kenapa dinamakan Dzulqa’dah? Simak penjelasannya berikut ini;
Dzulqa’dah merupakan bulan ke-11 yang diapit antara bulan Syawal dan Dzulhijjah. Karena hal inilah, bulan Dzulqa’dah sering disebut bulan Apit atau Hapit oleh masyarakat Jawa.
Dzulqa’dah berasal dari bahasa Arab dan terbentuk dari gabungan dua kata, yaitu ‘Dzu’ yang berarti ‘memiliki’ dan ‘Qa’dah’ yang berarti ‘tempat yang diduduki’. Sehingga jika digabungkan dan diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti ‘bulan duduk-duduk’.
Penamaan bulan Dzulqa’dah ternyata memiliki alasan yang cukup dalam. Al-Biruni dalam salah satu karyanya “al-Atsar al-Baqiyah ‘anil Qurun al-Khaliyah” menerangkan bahwa pada bulan Dzulqa’dah, orang Arab bahkan sebelum Islam lebih banyak berdiam diri di rumah. Selain itu, di bulan tersebut orang Arab lebih memilih ‘duduk’ menahan diri dari peperangan. (al-Atsar al-Baqiyah, 69, 416).
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Pelita Dalam Doa’ Single Terbaru Raffa Affar
Salah satu ulama ahli bahasa Arab paling otoritatif di dunia Islam, Ibnu Mandzur juga menjelaskan alasan di balik penamaan Dzulqa’dah. Pada bulan Dzulqa’dah, orang Arab memilih duduk-duduk bersantai di rumah mereka dibanding perang dan mencari kehidupan atau perlindungan.
Terlebih lagi, bulan Dzulqa’dah merupakan bulan persiapan menuju puncak ibadah haji. Sehingga orang Arab menyepakati perdamaian di bulan tersebut.
Bulan Dzulqa’dah juga termasuk dalam empat bulan yang disepakati oleh orang Arab sebagai bulan haram bersama bulan Muharram, Rajab, dan Dzulhijjah.