Mengenal Buraq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW saat Peristiwa Isra Mi’raj

- 3 Februari 2024, 19:30 WIB
Ilustrasi Mengenal Buraq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW saat Peristiwa Isra Mi’raj
Ilustrasi Mengenal Buraq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW saat Peristiwa Isra Mi’raj /Tangkapan layar Youtube Tafakkur Fiddin

BERITA MAJALENGKA – Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dua, yaitu Isra dan Mi’raj dan diyakini terjadi pada 27 Rajab.

Secara bahasa Isra berarti perjalanan pada malam hari, yakni perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina.

Sedangkan Mi’raj artinya tangga, hal ini merujuk pada perjalanan Rasulullah dari bumi ke langit hingga Sidratul Muntaha. Perjalanan ini dilakukan hanya dalam waktu satu malam saja.

Secara logika, perjalanan sejauh itu tidak mungkin hanya dilakukan semalam. Namun dengan kekuasaan-Nya, Allah Ta’ala memungkinkan perjalanan ini terjadi.

Baca Juga: Afgan Rilis Lagu Berbahasa Inggris ‘Shallow Water’ Berikut Lirik Lengkap Terjemahnya

Pada peristiwa Isra, Nabi Muhammad SAW menunggangi makhluk bernama Buraq. Kata Buraq dalam bahasa Arab berasal dari kata Barqu yang berarti kilat. Kata ini dapat ditemukan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 20.

يَكَادُ البَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ، كُلَّمَآ اَضَآءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ، وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا، وَلَوْ شَآءَ اللهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَرِهِمْ، اِنَّ اللهَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinarnya, dan ketika gelap menyelimuti mereka, mereka berhenti. Jika Allah menghendaki, Dia pasti bisa mencabut pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Baca Juga: Prediksi Starting XI Persebaya vs Bhayangkara FC Lengkap dengan H2H BRI Liga 1 2023-2024 Pekan 24

Dalam hadits dari Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, namanya Buraq. Lebih tinggi dari pada keledai dan lebih pendek dari bighal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu aku dinaikkan di atasnya.” (HR. Ahmad 17835, Muslim 164, dan yang lainnya).

Berdasarkan hadits di atas, Buraq merupakan hewan tunggangan berwarna putih yang lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, yaitu peranakan dari perkawinan kuda dan keledai.

Baca Juga: Prediksi Line Up Persib Bandung vs Persis Solo Lengkap dengan Link Streaming dan H2H BRI Liga 1 2023 Pekan 24

Dalam hadits lainnya, dikatakan pada awalnya Buraq bertingkah liar dan enggan untuk ditunggangi, kemudian Jibril menjinakkannya.

“Nabi Shallahu’alaihi wa sallam diberi Buraq pada malam diisra’kan, Buraq itu telah berpelana dan bertali agar beliau menaikinya dengan mudah, tetapi masih juga kesulitan. Maka Jibril berkata, ‘Apa yang menyebabkanmu masih kesulitan? Demi Allah, tak ada yang memboncengkanmu yang lebih mulia di sisi Allah ‘azza wajalla daripada Buraq ini’. Maka (Buraq itu) berjalan dengan pelan dan menunduk”. (HR. Ahmad)

Mengenai wujudnya, kita memang tidak tahu pasti. Namun, Buraq merupakan perkara gaib yang harus diyakini kebenarannya. Wallahu a’lam.*

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x