Baca Juga: Inilah 9 Rekomendasi Wisata Air Terjun atau Curug di Majalengka
Ada pula sumber yang menyatakan bahwa Shafar adalah nama dari suatu penyakit yang diyakini oleh masyarakat Arab Jahiliyah.
Penyakit Shafar berasal dari hewan sejenis ulat besar yang berbahaya dan bersarang di dalam perut.
Selain itu, pendapat lainnya mengatakan bahwa Shafar merupakan angin yang memiliki hawa panas yang menyerang bagian perut manusia sehingga membuat orang yang mengenainya akan sakit.
Baca Juga: Inilah Tiga Jenis Morfologi dan Geologi di Wilayah Kabupaten Majalengka
Oleh karena itu, bulan Shafar diyakini oleh mereka sebagai bulan yang penuh dengan keburukan di dalamnya.
Tak hanya itu, masyarakat Arab jahiliyah kala itu juga meyakini jika Shafar merupakan bulan di mana Allah menurunkan hukuman dan kemarahan di dunia. karena itu, mereka menganggap banyak bencana dan musibah yang terjadi khususnya pada waktu akhir bulan.
Rasulullah SAW membantah keyakinan masyarakat Arab jahiliyah yang tidak mendasar itu. Bantahan tersebut ada dalam sebuah hadits
“Dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak benar adanya tiyarah (mengaitkan nasib buruk dengan apa yang dilihat atau didengar), tidak benar adanya burung yang menunjukkan akan ada anggota yang mati, dan tidak benar beranggapan adanya nasib sial di bulan Shafar.” (HR. Bukhari).