Network
BERITAMAJALENGKA – Terdapat tiga jenis morfologi di wilayah Kabupaten Majalengka. Keadaan morfologi ini bervariasi karena dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian di suatu daerah dengan daerah lainnya.
Morfologi dataran rendah Majalengka meliputi Kecamatan Kadipaten, Kasokandel, Panyingkiran, Dawuan, Jatiwangi, Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Cigasong, Majalengka, Leuwimunding dan Palasah.
Kemiringan tanah di daerah morfologi dataran rendah tersebut ialah 5% hingga 8% dengan ketinggian 20 sampai 100mdpl, kecuali kecamatan Majalengka yang tersebar beberapa perbukitan rendah maka kemiringannya ialah 15% hingga 25%.
Baca Juga: Ambil Air Wudhu Sebelum Naik Gunung, Karena Alam Mengandung Bahaya dan Kita Mengundang Bahaya
Kedua yaitu morfologi berbukit dan bergelombang. Wilayah Majalengka dengan morfologi tersebut yaitu Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji di sebelah selatan, Kecamatan Maja, sebagian Kecamatan Majalengka.
Morfologi berbukit dan bergelombang wilayah Majalengka memiliki kemiringan tanah yang berkisar antara 15% hingga 40% dengan ketinggian 300 – 700mdpl.
Ketiga yaitu morfologi perbukitan terjal wilayah Majalengka. Wilayah ini meliputi daerah sekitar gunung Ciremai, sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Sindang, Talaga, sebagian Kecamatan Sindangwangi,Cingambul, Banjaran, Bantarujeg, Malausma, dan Lemahsugih, serta Kecamatan Cikijing bagian utara.
Wilayah Majalengka dengan morfologi perbukitan terjal ini berada di kemiringan yang berkisar 25% hingga 40% dengan ketinggian 400 – 2000 mdpl.
Sedangkan keadaan geologi di Majalengka meliputi sebaran dan struktur batuan dengan beberapa formasi. Yaitu:
