Hati Hati Walaupun Makanan Halal, Ternyata Ini Bisa Mendatangkan Murka Allah SWT, Simak Penjelasannya

- 26 Juni 2022, 07:15 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Tangkap Layar Youtube/@Najwa Shihab/

 

BERITA MAJALENGKA - Dalam sehari kita memakan makanan yang disajikan, tentunya berharap berkah dari apa yang dimakan.

Namun ada beberapa hal dari makanan yang bisa murka dari Allah SWT.

Apa saja hal yang bisa murka Allah SWT mengenai makanan?

Pasti walaupun makanan kita halal, tapi bila salah makan bisa-bisa murka Allah.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab diapa Gus Baha puns larangan pola makan tertentu.

Karena pola makan seperti ini justru membuat Allah murka kepada kita.


Akan tetapi bagaimanakah pola makan yang dilarang tersebut? Simak penjelasan lengkap dalam artikel ini.

Baca Juga: Biodata dan Treck Record Tak Ingin Usai Disini - Keisya Levronka, Viral Suara Tak Mencapai Nada Tinggi


Makanan dan minuman adalah kebutuhan primer kita agar bisa bertahan hidup.

Dengan bertahan hidup, maka kita bisa menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Tapi siapa sangka ternyata ada pola makan yang justru murka Allah.

Dalam banyak ayat di kitab suci Al-Quran, makanan merupakan nikmat serta anugerah yang diberikan untuk kehidupan kita.

“Kalina saya (Allah SWT) beri rezeki tentang makanan, jadi makanlah makanan yang toyyib atau baik,” jelas Gus Baha.

Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Instagram @ceramahgusbaha yang dapat diakses 12 Mei 2022.

Dalam ceramah itu Gus Baha kalau sumber kehidupan kita berasal dari Allah SWT.

Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini Minggu 26 Juni 2022: Berikut Penjelasan Watak, Karir Serta Jodoh

Kita pun diminta untuk mengkonsumsi makanan yang baik dan halal dengan keyakinan kalau itu merupakan rezeki Allah.


Akan tetapi ada pola makan serta kebiasaan tertentu yang membuat Allah murka.

Perbuatan tersebut ialah pola makan berlebihan, sebab Allah bisa murka karena itu.

“Tapi jangan berlebihan dengan makanan (tersesat karenanya) nanti murkaKu akan menimpa kalian kata Allah. Hanya perkara makanan bisa mendapatkan murka Allah,” terang Gus Baha.

Lalu Gus Baha mengutip satu ayat dalam kitab suci Al-Quran yang berkaitan dengan pola makan berlebihan.

Baca Juga: Peristiwa Langka Akan Terjadi, Hujan Meteor Bootid Terjadi Malam Nanti

“Kami telah menurunkan kepada kamu mann dan salwa, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah kami berikan kepadamu dan janganlah melampaui batas, yang menyebabkan kemurkaan-ku menimpamu dalam QS Thaha ayat 80-81,” kutip kyai Rembang itu.

Dalam tafsir Syekh As-Sa’di sendiri, mann dan salwa dalam ayat tersebut adalah makanan yang mudah diperoleh.

“Manna adalah makanan yang diperoleh dengan cara yang mudah (tidak bersusah payah) seperti jahe, biji-bijian, roti (gandum), dan lain sebagainya. Adapun salwa adalah burung kecil yang memiliki daging lembut dan lezat,” tulis Syekh As-Sa’di.

Baca Juga: Biodata dan Treck Record Tak Ingin Usai Disini - Keisya Levronka, Viral Suara Tak Mencapai Nada Tinggi

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA ini pun menerangkan kemurkaan Allah ini jauh lebih jelek dari neraka.


“Sebab makanan ini akan membawa nikmat makanan lain sehingga saat kita habis makan akan nyenyak tidur, setelah itu membuat kita bisa bekerja dengan baik dan setelah makan bisa merokok atau mengobrol itu nikmat,” paparnya.

Yang lebih penting adalah menjaga pola makan kita dengan baik, jangan makan berlebihan.

Ditambah lagi, selalu sertakan syukur karena makanan yang kita konsumsi berasal dari rezeki Allah SWT.

“Jadi berangkatnya semua dikawal oleh nikmat Allah SWT dan tidak didikte oleh makanan, kalau seperti itu nantinya akan menjadi repot jika didikte oleh makanan,” pungkas Gus Baha.

Demikianlah penjelasan lengkap Gus Baha tentang pola makan yang malah datangkan murka Allah.***

Penafian berita ini pernah tayang dengan judul  Gus Baha Larang Seseorang Didikte Makanan Bisa Datangkan Murka Allah, Begini Pola Makan Keliru , portal sulut/Triwardana Mokoagow.

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah