Doa Malam Nisfu Syaban, Kapan Malam Nisfu Syaban?

- 18 Maret 2022, 14:30 WIB
Masjid Nabawi Madinah. /Doa Malam Nisfu Syaban, Kapan Malam Nisfu Syaban?
Masjid Nabawi Madinah. /Doa Malam Nisfu Syaban, Kapan Malam Nisfu Syaban? /Pixabay /Ekrem

BERITA MAJALENGKA- Malam Nisfu Syaban banyak membawa keistimewaan di dalamnya, simak amalan berikut untuk mengisi malam Nisfu Syaban.

Malam Nisfu Syaban memiliki ibadah khusus pada malamnya, karena kurang lebih setengah bulan lagi akan bertemu pada bulan Ramadhan.

Jangan lupakan amalan Nisfu Syaban yang di sunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Lalu, apa saja amalan yang dianjurkan dilakukan pada malam Nisfu Syaban yang jatuh pada Jumat, 18 Maret sampai Sabtu 19 Maret 2022 ini?

Di Indonesia, malam Nisfu Syaban sering diperingati dengan ibadah khusus, karena kurang lebih setengah bulan lagi akan bertemu dengan bulan Ramadhan.

Nisfu Syaban ini diperingati setiap tanggal 15 bulan kedelapan dari kalender Islam.

Baca Juga: Pemegang Saham SM Entertainment Ajukan Keluhan Terkait Pemindahan Hak Suara Mereka Secara Ilegal

Jika mengacu pada kalender masehi, Nisfu Syaban tahun 2022 di Indonesia akan bertepatan pada Jumat, 18 Maret 2022 mendatang.

Nisfu Syaban kali ini pun bertepatan dengan bulan purnama yang diperhitungkan akan terjadi pada Jumat, 18 Maret 2022 pukul 14.28 WIB.

Pada malam nisfu Syaban, umat muslim berdoa kepada Allah SWT untuk panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman.

Umat Muslim juga biasanya membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa tersebut.

Dikutip Berita Majalengka dari Pikiran-Rakyat.com dari situs Nahdlatul Ulama (NU), berikut doa yang dibaca saat malam nisfu Syaban:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya:

Baca Juga: Kemenag, Akan Turunkan Biaya Haji 2022, Siapkan Syarat-Syarat Berikut Ini.

“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.

Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT".

Doa ini tertera dalam Kitab Maslakul Akyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya, (Lihat Sayid Utsman, Maslakul Akhyar, [Jakarta, Al-Aidrus: tanpa catatan tahun], halaman 78-80).

Dhamir mufrad pada doa ini dapat diganti menjadi dhamir jamak bila dibaca berjamaah.***

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah