Sejarah Singkat Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW

23 September 2023, 20:08 WIB
Sejarah Singkat Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW /tangkap layar

BERITA MAJALENGKA – Simak sejarah singkat perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari Qushai pahlawan suku Quraisy yang telah berhasil menggulingkan kekuasaan Khuza’ah atas kota Mekah.

Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal di tahun gajah atau tanggal 20 April 571 Masehi.

 

Beliau lahir dalam keadaan yatim, karena ayahnya wafat ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya dalam usia kandungan kurang lebih 7 bulan.

Baca Juga: 103 Perkara Dihentikan Kejati Jabar Sampai Bulan September Tahun 2023

Dinamakan tahun gajah karena pada saat itu kota Mekah diserang oleh tentara Nasrani dengan berkendaraan gajah, di bawah pimpinan raja Abrahah.

Tujuannya untuk menghancurkan Ka’bah. Namun, sebelum pasukan Abrahah sampai ke Ka’bah, lebih dahulu dihancur binasakan pasukan Ababil yang dikirim oleh Allah dengan senjata batu dari tanah yang terbakar.

Ayah Nabi Muhammad SAW adalah Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah dari golongan Arab Banu Ismail.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Majalengka Hari Ini, Sabtu 23 September 2023

Ibu Nabi Muhammad SAW bernama Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah.

Baik dari pihak ayah maupun ibu, keduanya termasuk golongan bangsawan dan terhormat di kalangan kabilah-kabilah Arab. Beliau adalah keturunan dari garis nasab Nabi Ismail bin Ibrahim.

Ketika itu, orang-orang Arab kota Mekah, terutama pada orang-orang yang tergolong bangsawan memiliki kebiasaan untuk menyusukan dan menitipkan bayi-bayi mereka pada wanita badiyah atau wanita dusun di padang pasir.

Kebiasaan itu beralasan agar bayi-bayi itu dapat hidup dan menghirup udara segar dan terhindar dari penyakit-penyakit kota dan agar bayi-bayi itu dapat berbicara dengan bahasa yang murni dan fasih.

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Stasiun Balapan Versi Asli Didi Kempot yang Diubah Salma Idol

Demikian pula Nabi Muhammad SAW, beliau disusukan oleh ibunya kepada seorang perempuan yang baik, bernama Halimah Sa’diyah dari Bani Sa’ad kabilah Hawazin.

Setelah Nabi Muhammad SAW berusia 5 tahun, Halimah menyerahkannya kembali kepada ibunya, Siti Aminah.

Setahun kemudian, oleh ibunya diajak ke Madinah ditemani Ummu Aiman, sahaya yang ditinggalkan ayahnya untuk diperkenalkan pada keluarga neneknya Bani Najjar di Madinah dan untuk menziarahi makan ayahnya.

Setelah sekitar sebulan tinggal di Madinah, beliau diajak ibunya kembali ke Mekah. Dalam perjalanan pulang dari Madinah, sang ibu sakit lalu wafat di suatu tempat bernama Abwa’ dan juga dimakamkan di sana, ketika itu beliau berusia 6 tahun.

Baca Juga: Ini Harapan Warga Kota Bandung di HJKB ke 213 Tahun

Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, ketika Nabi Muhammad berusia 8 tahun, kakeknya pun wafat dalam usia 80 tahun.

Sesuai dengan wasiat Abdul Muthalib, maka Nabi Muhammad selanjutnya diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad ikut pamannya ini berdagang ke negeri Syam. Di tengah-tengah perjalanan, kafilah Abu Thalib bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang sangat alim bernama Buhaira.

Pendeta tersebut mengetahuo tanda-tanda kenabian atas diri Muhammad. Maka, ia berpesan kepada Abu Thalib agar benar-benar melindungi beliau dan segera mengajaknya kembali pulang, karena khawatir terjadi sesuatu jika bertemu dengan orang Yahudi.

Baca Juga: Pemkot Bandung Akan Perpanjang Masa Darurat Sampah

Abu Thalib pun segera menyelesaikan urusan dagangnya dan segera membawa pulang keponakannya itu kembali ke Mekah.

Sebagaimana biasanya pada masa usia anak-anak kala itu, beliau bekerja mengembala kambing milik keluarganya, juga milik orang lain yang dipercayakan padanya.

Pekerjaan ini membuahkan pengalaman amal baik pada diri beliau, karena pekerjaan ini membutuhkan keuletan, ketabahan, ketenangan dan keterampilan.

pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khadijah yang pada saat itu berusia 40 tahun. Siti Khadijah adalah wanita terpandang, cantik dan berasal dari golongan orang berada di Arab.

Nabi Muhammad SAW kemudian mendapatkan wahyu saat usia 40 tahun. Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW pun mulai melakukan dakwah.

Baca Juga: KPU Jabar Anggarkan Pilkada 2024 Rp 1,15 Triliun

Pada awalnya, dakwah disampaikan secara sembunyi-sembunyi. Namun, setelah 3 tahun berdakwah dengan cara tersebut, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu untuk berdakwah secara terang-terangan.

Nabi Muhammad SAW wafat pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah, atau bertepatan dengan tanggal 8 Juni tahun 632 M, di usia 63 tahun.

Nabi Muhammad SAW meninggalkan dua buah pusaka yang diwariskan kepada seluruh umatnya, yaitu Kitabullah (Al-Quran) dan Sunah Rasul-Nya (Hadits). Beliau bersabda, “Kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kamu tidaklah akan tersesat selama-lamanya, selama kamu berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunah Rasul-Nya”.

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler