Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi: Kisah Istri Rasulullah SAW, Saudah Binti Zam’ah Radhiyallahu Anha

20 September 2023, 07:16 WIB
Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi: Kisah Istri Rasulullah SAW, Saudah Binti Zam’ah Radhiyallahu Anha /YouTube Oki Setiana Dewi

BERITA MAJALENGKA - Dalam akun youtubenya, Ustadzah Oki Setiana Dewi menyampaikan sebuah kisah tentang istri Rasulullah SAW, Saudah binti Zam’ah ra.

Berikut kisah yang disampaikan Ustadzah Oki pada akun youtube Oki Setiana Dewi Official.

Saudah binti Zam’ah ra adalah seorang wanita yang dinikahi Rasulullah SAW, setelah sepeninggalannya Siti Khadijah ra.

Saudah binti Zam’ah adalah orang Quraisy, beliau tidak cantik, beliau tidak kaya raya, beliau berperawakan besar, tinggi, dan beliau adalah orang yang sangat sholehah, berjuang untuk agama Islam sangat luar biasa, dan termasuk juga wanita yang pertama-tama masuk Islam.

 

Beliau adalah orang yang ikut hijrah ke Habasyah. Pada saat itu suami beliau memasuki Islam dan Saudah akhirnya pun memeluk agama Islam.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Majalengka Hari Ini, Rabu 20 September 2023

Ketika masuk Islam, kondisi sangat sulit karena terjadi penganiayaan, penyiksaan, pembunuhan di kota Mekah oleh orang-orang Kafir Quraisy, hingga Saudah pun harus hijrah ke Habasyah dengan beberapa muslim lainnya, termasuk juga sang suami.

Saudah kemudian kembali pulang ke Mekah ketika mendengar keadaan mulai kondusif, orang-orang Islam sudah mulai hidup lebih baik, terlebih Umar bin Khattab pada saat itu sudah masuk Islam dan Islam sudah menjadi lebih kuat.

Namun, dalam perjalanan pulang ke Mekah, Saudah harus menerima kenyataan bahwa sang suami dan beberapa temannya meninggal dunia.

Baca Juga: Bey Machmudin Dorong TPPAS Lulut Nambo Beroperasi Akhir Tahun 2023

Saudah binti Zam’ah ra kemudian seorang diri kembali ke kota Mekah di mana ayahnya sendiri juga merupakan seorang yang musyrik belum beriman kepada agama Allah.

Beliau seorang diri, menjalankan kehidupannya sebagai muslimah dengan tidak mudah.

Pada saat itu pula, Rasulullah SAW kehilangan istri yang dicintainya, yaitu Siti Khodijah ra. Rasulullah di satu sisi mengalami kesedihan yang luar biasa, kemudian Rasulullah melanjutkan ceritanya ke negeri Thoif untuk dakwah juga susah dan tidak diterima.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Dorong Pemda Kabupaten dan Kota di Bandung Raya Perkuat Tata Kelola Sampah

Kemudian Allah SWT menghibur Rasulullah SAW dengan peristiwa isra mi’raj. Pada saat isra mi’raj banyak yang tidak percaya, bagaimana mungkin Nabi Muhammad SAW dalam satu malam bisa pergi dari Mekah menuju ke Palestin, dari Palestin menuju ke Sidrotul Muntaha.

Namun, salah satu yang percaya adalah Saudah binti Zam’ah ra yang membenarkan apa yang diucapkan Rasulullah SAW.

Maka pada suatu ketika, seorang wanita bernama Qaulah memperhatikan keadaannya Rasulullah SAW.

Baca Juga: Tinjau Pengolahan Sampah di TPST 3R Cibeber, Bey Machmudin: Ini Baik, Mengurangi Sampah

Rasul yang ditinggal pergi oleh sang istri tercinta, yang mana Rasul harus terus melakukan tugas dakwah, namun di rumah masih ada anak-anaknya Rasulullah, ada Ruqayah ra, Fatimah ra yang perlu seseorang untuk merawatnya, yang perlu membersamainya di rumah.

Maka Qaulah datang kepada Rasulullah SAW dan mengatakan “Ya Rasul, kami memperhatikan bagaimana keadaan kehidupanmu, kalau engkau berkeinginan wahai Rasul, menikahlah lagi, kalau engkau ingin menikah dengan seorang janda, ada seorang wanita bernama Saudah binti Zam’ah, wanita yang sangat sholihah, wanita yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, wanita yang berjuang sejak awal untuk agama ini. Namun, kalau engkau menginginkan seorang gadis, seorang gadis itu adalah Aisyah binti Abu Bakar putri dari Abu Bakar Ash-Shidiq ra”.

Maka, Rasulullah SAW pada saat itu memilih Saudah untuk menjadi istrinya.

Tentu, sebagian orang merasa terkejut dengan keputusan Rasulullah SAW. Saudah wanita biasa saja secara perawakan, bukan wanita yang sangat istimewa. Namun, Rasulullah melihat banyak keistimewaan dalam diri Saudah binti Zam’ah ra.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Jalakotek, Makanan Khas Majalengka

Singkat cerita, Saudah binti Zam’ah pun menikah dengan Rasulullah SAW. Rasul menikahinya karena menghormatinya, karena mengagungkannya, karena Saudah bukan perempuan biasa, beliau perempuan muslimah, sholihah yang sedang berjuang dengan agamanya, yang sebatang kara, tidak ada suami, tidak ada sanak saudara. Keluarganya, ayahnya semua musyrik.

Saudah binti Zam’ah ra menjalankan kehidupan rumah tangga sebagai seorang istri dengan sangat baik, mengasuh, menjaga anak-anaknya Rasulullah SAW, menjaga rumahnya Rasulullah SAW.

Saudah binti Zam’ah hadir dalam kehidupan Rasulullah SAW memberikan kebahagiaan pada Rasulullah, karena Saudah sangat suka bercanda dengan Rasulullah SAW. Saudah adalah seseorang yang suka membuat Rasulullah tertawa.

Baca Juga: Tips Usir Nyamuk dengan Aroma Rumah Sultan, Auto Berasa jadi Orang Kaya

Kemudian setelah itu, Rasulullah SAW menikah dengan Siti Aisyah ra dan Sayyidah Saudah paham bahwa Rasulullah sangat mencintai Siti Aisyah ra.

Maka, Sayyidah Saudah memberikan jatah harinya agar bisa digunakan Rasulullah bersama Siti Aisyah ra, karena Sayyidah Saudah tahu bahwa Rasulullah bahagia ketika bersama Siti Aisyah ra.

Suatu ketika, Rasulullah berkeinginan untuk menyudahi pernikahan dengan Saudah dengan suatu alasan, namun Saudah mengatakan “Jangan ya Rasul, sungguh aku tidak ingin apa-apa selain ketika nanti di hari akhir, aku dibangkitkan oleh Allah SWT berada di dalam surga dan digolongkan sebagai istrimu ya Rasulullah”.

Baca Juga: Satgas Yonif 310/KK Bantu Warga di Pedalaman Papua Makanan Gratis

Maka Rasulullah mengurungkan niatnya ketika melihat kesholihan dari wanita bernama Saudah ini.

Sampai-sampai Sayyidah Aisyah ra sangat mencintai Sayyidah Saudah karena kebaikan hatinya yang memberikan hari-harinya untuk Rasulullah bisa bersama Siti Aisyah ra.

Tidak ada yang diinginkan oleh Sayyidah Saudah selain kehidupan yang tenang, kehidupan yang baik dunia dan akhirat bersama orang yang dicintainya, Rasulullah SAW.***

 

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler