Ridwan Kamil Menyiasati Problem Harga BBM Naik dengan Alih Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik

7 September 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi / Ridwan Kamil Menyiasati Problem Harga BBM Naik dengan Alih Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik /Twitter @ridwalkamil

BERITA MAJALENGKA – Baru-baru ini Indonesia dikejutkan dengan kabar harga BBM yang naik, baik BBM subsidi dan nonsubsidi.

Menghadapi kebijakan tersebut, banyak pihak yang mengeluhkan adanya kenaikan harga BBM.

Banyak pihak masyarakat yang melakukan protes atau demo bahkan sebelum diresmikan harga BBM naik.

Pada akhirnya harga BBM pun positif naik, mulai pada tanggal 3 September 2022.

Menghadapi hal tersebut, juga menarik perhatian dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ikut serta memberikan saran terkait kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Terbaru! Polisi Beberkan Latar Belakang Kematian Santri Gontor, dengan Menghadirkan Tujuh Orang Saksi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiasati problem kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menyarankan masyarakat beralih menggunakan kendaraan bertenaga listrik untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.

Pasalnya, menurut orang nomor 1 di Pemprov Jabar itu, konsumsi BBM semakin hari terus mengalami penipisan, terlebih harganya mengalami turun naik bahkan cenderung terus naik.

"Di era makin ke sini makin situasi energi dunia yang tidak jelas, saya menghimbau kalau ada kesempatan masyarakat mulailah berpindah ke kendaraan listrik, motor kalau bisa misalnya," ujar Ridwan Kamil di Gedung DPRD, Senin, 5 September 2022, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Santri Gontor Meninggal Dunia Diduga Dianiaya? Begini Respon dari Pihak Pondok Pesantren Gontor

Hingga kini, pemerintah telah menaikkan harga tiga jenis BBM dengan kenaikan lebih dari 25 persen.

Antara lain Pertalite menjadi Rp10.000 per liter, Solar Rp6.800 per liter, dan Pertamax Rp14.500 per liter.

Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dengan kondisi energi dunia yang tidak stabil, kendaraan listrik bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil.

Penggunaan kendaraan listrik ini pun sudah diterapkan menjadi kendaraan dinas gubernur maupun wakil gubernur.

"Itu juga bagian dari suatu hari kita tidak terlalu tergantung 100 persen kepada bahan bakar berbasis fosil," ujarnya.

Baca Juga: Viral! Santri Gontor Meninggal Dunia Diduga karena Dianiaya, Berikut Kronologinya

Jika dilihat, kendaraan listrik kini mulai meramaikan pasar otomotif di Tanah Air. Salah satunya, pabrik kendaraan asal Korea Selatan, Hyundai yang telah melebarkan sayapnya dengan membangun pabrik mobil listrik pertama di Indonesia.

Ridwan Kamil menyaksikan langsung persemian pabrik yang berlokasi di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Rabu 16, Maret 2022. Pabrik ini memproduksi mobil listrik Hyundai Ioniq 5.

Diprediksi bahwa penggunaan mobil listrik juga di waktu mendatang akan menghiasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai transportasi utama.

Mobil listrik ini akan menjadi tumpuan utama untuk aksesibilitas warga IKN dalam berkegiatan guna mewujudkan kota yang ramah lingkungan.

Walau demikian, penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air masih terkendala biaya.

Baca Juga: Inilah Profil dan Biodata Vino G Bastian, Artis Tampan Pemeran Utama dalam Film Miracle in Cell No.7

Banyak masyarakat belum mampu memiliki kendaraan listrik karena harganya yang lebih mahal ketimbang kendaraan konvensional, meskipun pada nyatanya biaya operasionalnya lebih murah.

Maka dari itu, hingga kini kendaraan konevensional masih ramai digunakan oleh masyarakat.***

Editor: Abdul Faqih

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler