PR MAJALENGKA - Bus pariwisata Padma Kencana pada Rabu malam, 10 Maret 2021 mengalami kecelakaan di Kawasan Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Bus nahas itu mengangkut 62 orang rombongan study tour SMP IT Al Muawanah, Cisalak, Subang.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari PMJ News, saat melintasi Tanjakan Cae Kawung Luwuk, bus bernomor polisi T-951-TB terperosok dan terbalik ke jurang sedalam 20 meter.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Rizky Billar Jawab 24 Pertanyaan Terkait Kerumunan di Restoran Miliknya
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah menyebutkan hingga Kamis siang, 11 Maret 2021 sudah tercatat 27 orang dari penumpang bus tersebut yang dinyatakan meninggal dunia.
Selain itu, 39 orang lainnya dinyatakan selamat meski ada beberapa yang mengalami luka cukup serius.
Proses evakuasi para korban bus Padma Kencana sudah dinyatakan selesai sejak Kamis pagi, 11 Maret 2021.
Baca Juga: Dideklarasikan Sebagai Calon Presiden 2024, Kosgoro 1957 Siap Dukung Airlangga Hartarto
"27 orang telah meninggal dunia," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Data, Informasi dan Humas KNKT Anggo Anurogo mengatakan bahwa Ketua KNKT Soerjanto Tjahjanto, beserta sejumlah timnya sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan bus itu.
Sayangnya, Anggo belum bisa memberikan keterangan lebih detail dari hasil investigasi sementara tim KNKT itu.
Baca Juga: Prediksi Liga Italia Atalanta vs Spezia: Ambisi La Dea Tembus 4 Besar
"Tim sudah di TKP, kebetulan ketua KNKT juga sudah ada di lokasi ya," katanya.
Dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari Antara, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Ahmad Dofiri menuturkan bahwa jalur Garut ke Sumedang via Wado bukanlah jalur yang cocok untuk kendaraan berukuran besar seperti bus Padma Kencana.
Jalur tersebut memang ramai digunakan beberapa tahun silam sebagai jalur alternatif ketika Jalur Lingkar Nagreg masih dalam tahap pembangunan.
Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Reply 1998 NET TV Eps 4: Deok Sun Ingin Kuliah
"Setahu saya jalan ini memang tidak untuk bus besar seperti ini," ujar Irjen Pol. Ahmad Dofiri dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Antara.
Di samping itu, Irjen Pol. Ahmad Dofiri menduga bahwa sopir bus kurang memahami jalur tersebut, karena memang lokasi itu jarang dilalui oleh bus reguler.
"Kelihatannya tidak terbiasa, kan bus pariwisata, artinya bukan bus reguler, saya yakin tidak paham juga bahwa jalurnya untuk kendaraan biasa," ujarnya. ***