Sri Lanka Yang Dilanda Krisis Meminta China Untuk Merestrukturisasi Utangnya

- 11 Juli 2022, 11:20 WIB
 Ilustrasi. IMF singgung utang Indonesia dan China.
Ilustrasi. IMF singgung utang Indonesia dan China. /Pixabay/PabitraKaity/

BERITA MAJALENGKA - Presiden Sri Lanka yang dilanda krisis telah meminta China untuk merestrukturisasi pembayaran utangnya sebagai bagian dari upaya untuk membantu negara Asia Selatan itu mengatasi situasi keuangannya yang memburuk.

Gotabaya Rajapaksa mengajukan permintaan tersebut dalam pertemuan dengan menteri luar negeri China Wang Yi pada hari Minggu.

Dalam dekade terakhir, China telah meminjamkan Sri Lanka lebih dari $5 miliar (£3,7 miliar) untuk proyek-proyek termasuk jalan, bandara, dan pelabuhan.

Tetapi para kritikus mengatakan uang itu digunakan untuk skema yang tidak perlu dengan pengembalian rendah.

"Presiden menunjukkan bahwa akan sangat melegakan negara jika perhatian dapat diberikan pada restrukturisasi pembayaran utang sebagai solusi atas krisis ekonomi yang muncul dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata kantor Rajapaksa.

Baca Juga: Apakah China Sebagai Rentenir Dunia? Negara Negara Miskin Jadi Target Hutang Berkelanjutan China?

Pernyataan itu juga mengatakan China diminta untuk memberikan persyaratan "konsesi" untuk ekspornya ke Sri Lanka, yang berjumlah sekitar $3,5 miliar tahun lalu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Rajapaksa juga menawarkan untuk mengizinkan turis Tiongkok kembali ke Sri Lanka asalkan mereka mematuhi peraturan virus corona yang ketat.

Sebelum pandemi, China adalah salah satu sumber utama turis Sri Lanka. Dan itu mengimpor lebih banyak barang dari China daripada dari negara lain mana pun.

Halaman:

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x