WHO Menyebutkan Covid-19 Masih Menjadi Darurat Kesehatan Global Meskipun Ada Penurunan Kasus Kematian

- 15 April 2022, 11:28 WIB
WHO Menyebutkan Covid-19 Masih Menjadi Darurat Kesehatan Global Meskipun Ada Penurunan Kasus Kematian
WHO Menyebutkan Covid-19 Masih Menjadi Darurat Kesehatan Global Meskipun Ada Penurunan Kasus Kematian /

BERITA MAJALENGKA- Karena jumlah kasus dan kematian baru Covid-19 terus menurun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat, menyarankan negara-negara untuk bersiap meningkatkan respons Covid-19 dengan cepat.

"Mengenai Covid-19, ada kabar baik. Pekan lalu, jumlah kematian Covid-19 terendah tercatat sejak awal pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Rabu.

Menurut WHO, jumlah global kasus dan kematian baru Covid-19 terus menurun selama minggu 4-10 April selama tiga minggu berturut-turut,

dengan lebih dari 7 juta kasus dan lebih dari 22.000 kematian dilaporkan, penurunan 24 per persen dan 18 persen, masing-masing, dibandingkan dengan minggu sebelumnya, kantor berita Xinhua melaporkan.

"Namun, beberapa negara masih menyaksikan lonjakan kasus yang serius, yang memberi tekanan pada rumah sakit. Dan kemampuan kami untuk memantau tren terganggu karena pengujian telah berkurang secara signifikan," kata Tedros.

WHO's Covid-19 International Health Regulations (2005) Komite Darurat pada hari Rabu merilis rekomendasi dari pertemuan terakhirnya, yang menegaskan bahwa pandemi Covid-19 terus menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Baca Juga: Negara-Negara BRICS Mendukung Dialog Rusia-Ukraina Untuk Solusi Komprehensif
Komite mengatakan negara-negara harus terus menggunakan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat (PHSM) berdasarkan informasi dan berbasis risiko dan bersiap untuk meningkatkan PHSM dengan cepat dalam menanggapi perubahan virus dan kekebalan populasi jika rawat inap Covid-19,

perawatan intensif penerimaan dan kematian meningkat dan membahayakan kapasitas sistem kesehatan.

Karena jumlah kasus yang parah telah menurun secara dramatis di banyak negara - di Inggris, Swedia dan Amerika Serikat, antara lain program pengujian dan pengawasan Covid-19 yang tersebar luas telah dibatalkan secara luas di sana.

Hal ini menyebabkan WHO meminta semua negara untuk mengurutkan setidaknya 5 persen dari sampel Covid-19 mereka untuk melacak mutasi virus corona.

Halaman:

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Prokerala


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah