Kepala WHO Menyebutkan Sepertiga Populasi Dunia Belum Menerima Vaksin Covid

- 1 April 2022, 09:30 WIB
Kepala WHO Menyebutkan Sepertiga Populasi Dunia Belum Menerima Vaksin Covid
Kepala WHO Menyebutkan Sepertiga Populasi Dunia Belum Menerima Vaksin Covid /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

BERITA MAJALENGKA- Bahkan ketika beberapa negara berpenghasilan tinggi telah meluncurkan dosis vaksin Covid keempat dan kelima, sepertiga populasi dunia belum menerima dosis tunggal, menurut kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Ini mencakup sekitar 83 persen populasi di Afrika, sementara di sisi lain banyak negara berpenghasilan tinggi dan menengah telah mencapai 70 persen target vaksinasi Covid.

Baca Juga: Bocoran Twenty Five Twenty One Episode 15: Go Yu Rim dan Na Hee Do Reuni Kembali Sebagai Pesaing!
"Ini tidak dapat diterima oleh saya, dan seharusnya tidak dapat diterima oleh siapa pun," kata Ghebreyesus.

"Jika orang kaya di dunia menikmati manfaat dari cakupan vaksin yang tinggi, mengapa orang miskin di dunia tidak? Apakah beberapa nyawa lebih berharga daripada yang lain?" Dia juga meluncurkan Rencana Kesiapsiagaan, Kesiapan, dan Respons Strategis yang diperbarui untuk Covid-19.

"Ini adalah rencana strategis ketiga kami untuk Covid-19, dan itu bisa dan harus menjadi yang terakhir bagi kami," kata Ghebreyesus, bahkan ketika dia memaparkan tiga skenario yang mungkin tentang bagaimana pandemi dapat berkembang tahun ini.

Skenario yang paling mungkin adalah bahwa virus terus berevolusi, tetapi tingkat keparahan penyakit yang disebabkannya berkurang seiring waktu karena kekebalan meningkat karena vaksinasi dan infeksi.

Lonjakan berkala dalam kasus dan kematian dapat terjadi ketika kekebalan berkurang, yang mungkin memerlukan peningkatan berkala untuk populasi yang rentan, katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, 1 April 2022: Libra, Scorpio, dan Sagitarius Anda Merasakan Ada Sesuatu yang Salah Besok
“Dalam skenario kasus terbaik, kita mungkin melihat varian yang lebih ringan muncul, dan booster atau formulasi vaksin baru tidak akan diperlukan. Dalam skenario terburuk, varian yang lebih mematikan dan sangat mudah menular muncul,” kata Ghebreyesus.

Terhadap ancaman baru ini, perlindungan orang terhadap penyakit parah dan kematian, baik dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya, akan berkurang dengan cepat.

Halaman:

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Prokerala


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x