Ukraina Bak Pelanduk Terjepit di Antara Dua Gajah, Seharusnya Belajar Dari Indonesia Sebagai Non Blok

- 26 Maret 2022, 09:30 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Instagram/zelenskiy_official/

Iya (bisa mati terinjak), kan ada istilahnya, ada pepatah atau peribahasa klasik 'dua gajah berkelahi, pelanduk mati di tengah'," kata Darmansjah Djumala.
"Ini sedang dialami oleh Ukraina, karena kita sebagian kecil seharusnya harus pandai untuk menempatkan diri dengan baik dalam bahasa Inggris itu 'dancing between two lines' gitu, menari di tengah dua garis," tambahnya.

Darmansjah Djumala mengatakan bahwa sebagai negara, seharusnya Ukraina memiliki batasan keberpihakan.

"Jadi kita ada limit-nya, segimana kita harus menari agar tidak terlalu ke barat, tidak terlalu ke timur, itu yang mesti dilakukan," ucapnya.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1044 Menjadi Perdebatan, Berikut Penjelasan Terkait Buah Iblis Hito Hito no Mi Mistik Nika

"Tapi karena ayunan kepentingan ini berdinamika, terlalu mengayun ke kiri, terlalu mengayun ke kanan, sehingga sampai ke elite politiknya diganti," kata Darmansjah Djumala menambahkan.

Hal itulah yang dinilainya sebagai pemimpin elit di Ukraina yang tidak cukup bijaksana dalam menempatkan diri.


"Nah inilah yang saya maksudkan elit pemimpin di Ukraina itu tidak cukup bijaksana, tidak cukup cermat untuk menempatkan diri dengan baik," tutur Darmansjah Djumala.

Dia pun mengatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky seharusnya belajar dari Indonesia terkait nilai-nilai non-blok dan bebas aktif.

"Sebenarnya setelah kita melihat kasus Ukraina ini, saya jadi berpikir sebagai Diplomat Indonesia tentu, di sinilah saya melihat relevansi dari values non-blok dan bebas aktif," ujar Darmansjah Djumala.
"Karena kalau andainya saja Zelensky itu belajar non-blok dan bebas aktif dari muda, dari Indonesia, mungkin dia tahu 'How To Dance between two lines'," katanya menambahkan.

Akan tetapi, apa yang dilakukan Ukraina justru membuat rakyatnya berada dalam bahaya.

Halaman:

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah