China Sempat Diancam, Sekarang Siap Bantu Rusia, Sekarang Amerika Ketakutan

- 16 Maret 2022, 09:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China 4 Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China 4 Februari 2022. /Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Saat ini, Rusia sangat terdesak membutuhkan bantuan ekonomi dan keuangan dalam menghadapi sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Rusia tidak dapat mengakses hampir semua cadangan emas dan valuta asingnya senilai 640 miliar dolar atau setara Rp9,1 kuadriliun.

Namun, Rusia masih memegang sebagian dari cadangan tersebut dalam mata uang yuan, sehingga China akan dapat turun tangan untuk memberikan bantuan.

Amerika Serikat dibuat kebingungan karena tidak bisa mengarahkan China untuk tidak ikut campur dengan Rusia.

Jika China mendukung Rusia dalam pertikaiannya dengan barat, pemerintahan Joe Biden akan mengalihkan fokusnya untuk membujuk sekutu, khususnya di Eropa agar memikirkan kembali hubungan mereka dengan China.

Pejabat Amerika Serikat tersebut percaya bahwa kuncinya adalah proses dialog yang hati-hati dengan Eropa tentang apa yang diungkapkan China tentang tujuan globalnya.

“Tujuan kami pada dasarnya adalah untuk merangkul China dengan hati-hati dan membiarkan orang Eropa tahu apa yang kami lakukan selama ini. Tetapi jika sudah jelas bahwa China bergerak ke arah lain, biarlah,” ujar pejabat tersebut.

Sebelumnya juga Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping pernah bertemu di Beijing dan mengumumkan kemitraan strategis yang bertujuan untuk melawan pengaruh Amerika Serikat.***

Disclaimer, berita ini pernah tayang dengan judul Sempat Ancam China yang akan Bantu Rusia, Amerika Serikat Kini Ketakutan: Apa Mereka Akan Berbuat Lebih Jauh?, Pikiran Rakyat/Hilmy Farhan.

Halaman:

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah