Rusia Menemukan Lab Senjata Biologis Di Ukraina, Mampu Menargetkan Kelompok Etnis, Ini Kata Gedung Putih

- 11 Maret 2022, 16:00 WIB
Rusia Menemukan Lab Senjata Biologis Di Ukraina, Mampu Menargetkan Kelompok Etnis, Ini Kata Gedung Putih
Rusia Menemukan Lab Senjata Biologis Di Ukraina, Mampu Menargetkan Kelompok Etnis, Ini Kata Gedung Putih /Pixabay

BERITA MAJALENGKA- Dalam peperangan yang belum usai antara Rusia dan Ukraina banyak yang ditemukan oleh kedua negara tersebut.

Baru Baru ini Rusia mengklaim telah menemukan lab biologis milik Amerika Serikat yang berada di Ukraina. Lab biologis ini diisi dengan bahan virus korona yang sedang pandemik di semua negara.

hal ini dikatakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang mengumumkan temuan Lab Biologi milik Amerika Serikat di Ukraina.

Rusia menuding jika Amerika telah menggelontorkan uang ke fasilitas penelitian biologi di Ukraina.

Anggaran dan fasilitas lab tersebut digunakan untuk membuat senjata biologis dan melakukan eksperimen terkait virus corona kelelawar.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Cabut Tes Antigen dan PCR, Bagi Masyarakat Lengkap Vaksin

Kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologis, dan Kimia Angkatan Bersenjata Rusia, Igor Kirillov mengatakan tujuan laboratorium penelitian biologi di Ukraina yang diduga didanai oleh Amerika Serikat adalah penciptaan bioagen.

Senjata biologi tersebut dikatakan Igor, akan mampu menargetkan kelompok etnis tertentu.

"Dokumen yang tersedia mengkonfirmasi banyak kasus transfer sampel biologis warga negara Ukraina ke luar negeri," kata Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Kirillov pada Kamis, 10 Maret 2022.

"Dengan tingkat probabilitas yang tinggi, kita dapat mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya menciptakan agen hayati yang secara selektif dapat mempengaruhi berbagai kelompok etnis penduduk," kata Igor Kirillov.

Dia kemudian menyebut jika sebagian besar dokumentasi terkait dengan penelitian telah dievakuasi dari Ukraina oleh Amerika.

"Menurut informasi yang tersedia, Amerika telah berhasil mengevakuasi sebagian besar dokumentasi dari laboratorium di Kiev, Kharkov, dan Odessa, termasuk database, biomaterial, dan peralatan ke Lvov Research Institute of Epidemiology and Hygiene dan ke Konsulat Amerika. di Lvov," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Capricorn dan Aquarius 11 Maret 2022: Finansial, Jalan Pintas atau Usaha?

Kemudian dia menyebut, ada kemungkinan sebagian koleksi akan dipindahkan ke Polandia.

"Selain itu, lab biologi di Ukraina dan Georgia saat ini sedang mengerjakan proyek yang melibatkan kelelawar sebagai pembawa senjata biologis," kata Kirillov.

Apa yang dikhawatirkan Igor Kirillov juga dirasakan Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia.

Kata dia, laboratorium biologi yang didanai AS di Ukraina sedang melakukan eksperimen dengan sampel virus corona kelelawar.

Kemudian mempelajari kemungkinan penyebaran patogen melalui burung liar, yang bermigrasi antara Rusia, Ukraina, dan negara-negara lain di kawasan itu.

Sementara itu, tudingan rusia ini langsung dibantah Gedung Putih dengan menyebutnya sebagai berita lama.

Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki membantah Amerika Serikat terlibat dalam pengembangan senjata biologi dan kimia di Ukraina.

“Ini tidak masuk akal. Ini adalah jenis operasi disinformasi yang telah kami lihat berulang kali dari Rusia," kata Jen.

Baca Juga: Dilantik Sore Ini, Berikut Link Live Pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN

"Selama bertahun-tahun selalu diulang-ulang. Di Ukraina dan di negara-negara lain telah dibantah," ucap dia, dikutip dari Sputnik.

Menurut Psaki, Washington sepenuhnya mematuhi semua kewajibannya berdasarkan Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis.

AS tegas tidak memiliki rencana untuk mengembangkan atau memiliki senjata semacam itu di mana pun.***

Disclaimer berita ini pernah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul  Reaksi Gedung Putih Soal Temuan Lab Senjata Biologi di Ukraina, Jen Psaki Seperti 'Lagu Lama', Rizki Laelani.

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah