Professor Greg menembahkan, varian baru ini dapat menularkan secara lebih efisien, dan memiliki potensi kekebalan terhadap lebih tinggi dibandingkan jenis sebelumnya.
Menurut Professor Greg, varian baru Covid-19 dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, mengusahakan agar tubuh menerima banyak mutasi yang menghasilkan varian baru, dengan begitu diperlukan suntikan penguat untuk mengatasinya.
Dalam perkembangannya saat ini, perusahaan Pfizer/BioNTech dan juga Moderna telah melakukan pendekatan mRNA, yang dapat disesuaikan hanya butuh waktu cepat.
Tetapi yang terpenting saat ini, vaksin tersebut harus mampu dijangkau oleh negara-negara tertinggal, mengingat rangkaian pembuatan vaksin ini lebih mahal dan membutuhkan penyimpanan dengan suhu khusus.
Sementara itu, negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Inggris telah membagikan paling sedikit satu dosis vaksin kepada lebih dari seperempat populasi negara itu dan mengamankan ratusan juat pasokan.
Akan tetapi, negara seperti Afrika Selatan dan Thailand untuk saat ini belum berhasil memvaksinasi satu persen populasi mereka, dikarenakan beberapa negara belum memberikan dosis pertama.
Covax (lembaga bantuan vaksin global) mengharapkan dapat memasok vaksin kepada setidaknya 27 persen populasi negara berpenghasilan rendah untuk tahun ini.
Max Lawson, ketua People's Vaccine Alliance, mengatakan, negara kaya memiliki urgensi untuk memberikan vaksin pada populasi negara tertinggal.