WHO Serukan Agar Negara di Dunia Segera Bagikan 10 Juta Vaksin Covid-19 untuk Negara-Negara Tertinggal

- 27 Maret 2021, 15:17 WIB
Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus Menyerukan Pada Negara di Dunia Agar Segera Membagikan Vaksin Kepada Negara-Negara Tertinggal.
Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus Menyerukan Pada Negara di Dunia Agar Segera Membagikan Vaksin Kepada Negara-Negara Tertinggal. /Reuters

PR MAJALENGKA - WHO (World Health Organization) tengah menyerukan kepada setiap negara dan perusahaan di seluruh dunia agar segera bagikan 10 juta dosis vaksin Covid-19 untuk negara tertinggal.

Rencananya, pembagian 10 juta dosis vaksin Covid-19 itu dilakukan dengan skema COVAX yang mendapat dukungan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

"Pada awal tahun, saya mengeluarkan seruan agar negara-negara bekerjasama untuk memastikan bahwa semua negara memulai vaksinasi dalam 100 hari pertama tahun ini," ungkap Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Rumor Transfer: Everton Tertarik untuk Datangkan Bintang Juventus ke Goddison Park

Saat ini, diketahui tersisa 15 hari untuk memastikan sekitar 36 negara lagi yang saat ini belum membagikan dosis tunggal yang dapat segera memvaksinasi setidaknya negara yang paling berisiko, ujar Tedros menambahkan.

Dalam waktu sekitar dua minggu kedepan, 16 negara mendapatkan jadwal penerimaan vaksin Covid-19.

Akan tetapi masih terdapat sekitar duapuluh negara belum mendapatkan alokasi vaksin Covid-19 sampai saat ini.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Lakukan Pengejaran Pelaku Teror Bom di Kediaman Petinggi KAMI

Untuk sekarang ini COVAX (Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19) sangat membutuhkan bantuan 10 juta dosis untuk dua puluh negara yang belum mendapatkan vaksin tersebut.

Jika keduapuluh negara tersebut sudah mendapatkan bantuan vaksin, WHO menyatakan untuk segera melakukan vaksinasi terhadap pekerja di bidang kesehatan dan lansia.

Tedros dalam peryataannya menyatakan, COVAX siap dikirim, akan tetapi pihaknya tidak dapat mengirimkan vaksin yang tidak mereka miliki.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Bulgaria vs Italia, Gli Azzurri Berjuang Amankan Puncak Klasemen

Ia menambahkan, jika 10 juta dosis vaksin merupakan jumlah yang menurutnya tidak berjumlah besar dan itu tidak cukup, namun hal ini merupakan permulaan.

Perlu diketahui bahwa COVAX merupakan sebuah platform internasional yang memiliki tujuan untuk memberikan bantuan 2 miliar vaksin terhadap negara-negara tertinggal di dunia dalam satu tahun.

Mereka kerap melakukan kecaman dan kritikan kepada negara-negara maju karena menyimpan sebagian besar pasokan vaksin yang terbatas dan berkontribusi pada distribusi vaksinasi yang tidak merata.

Baca Juga: Shin Tae-yong Bakal Terbang ke Korea Selatan, Plt Sekjen PSSI Ungkap Alasannya

Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, sampai saat ini telah membagikan 39 dosis vaksin kepada 100 orang, berbanding terbalik dengan Uni Eropa yang hanya memberikan 14 dosis vaksin per 100 orang.

Adapun sekitar 0,68 suntikan vaksinasi telah diberikan pada 100 orang di Benua Afrika.

Dalam beberapa minggu terakhir ini, India mempercepat pendistribusian vaksin secara global, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

India memastikan untukmelakukan pembatasan sementara ekspor vaksin AstraZeneca yang diproduksi di dalam negeri oleh SII (Serum Institut of India).

Jubir Dana Anak-anak PBB menjelaskan, penerima suntikan yang diproduksi oleh SII mendapatkan penundaan pendistribusian vaksin, yang awal mula diantipasi terjadi pada bulan Maret dan April 2021.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Georgia vs Spanyol, La Furia Roja Yakin Curi 3 Poin di Laga Kedua

"Diharapkan untuk dimulai sepenuhnya lagi pada Mei 2021, dengan target sepenuhnya peserta mendapatkan suntikan vaksinasi secara menyeluruh," ujarnya menambahkan.

Kebutuhan vaksin AstraZeneca yang telah diproduksi oleh SII sangat dibutuhkan sekali bagi negara-negara berkembang kerena mewakili tujuan dari COVAX.

Sejauh ini, India telah membagikan kurang lebih 60 juta dosis vaksin kepada 76 negara, yang sebagian suntikan vaksinasi AstraZeneca diproduksi oleh SII.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x