Network
PR MAJALENGKA - Gempa bumi berkekuatan besar terjadi di Selandia Baru, Jumat, 5 Maret 2021 dini hari.
Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari 7 News, gempa bumi tersebut bahkan telah terjadi sebanyak tiga kali diwaktu yang tidak begitu jauh perbedaannya.
Gempa bumi pertama berkekuatan 7,2 skala Richter dengan pusat gempa sekitar 900 kilometer di sebelah timur North Island, Gisborne.
Baca Juga: Polri Tangkap Dua Anggota Geng Motor Pembacok Polisi di Menteng Jakarta, Pelaku: Saya Minta Maaf
Otoritas setempat pun langsung membunyikan sirene tanda tsunami mengancam yang membuat warga sekitar panik.
Sejumlah pekerja, pelajar dan penduduk melarikan diri dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi seperti ke Northland dan Bay of Plenty.
Tak berselang lama, terjadi gempa bumi kedua berkekuatan 7,4 skala Richter dengan pusat gempa berada di laut dekat Kepulauan Kermadec, timur laut Pulau Utara Selandia Baru.
Baca Juga: Bintangi Film Without Remorse, Michael B Jordan akan Jadi Angkatan Laut Elit
Di lokasi yang hampir berdekatan, gempa bumi ketiga terjadi dengan kekuatan 8,1 skala Richter.
National Emergency Management Agency (NEMA) mengatakan bahwa, daerah yang berpotensi tsunami mulai dari Pantai Barat North Island, dari Cape Reinga hingga Makara termasuk Pantai Barat Auckland, Pelabuhan Manukau, New Plymouth, Whanganui dan Pantai Kapiti.
Selanjutnya, pesisir Timur North Island dari Cape Reinga hingga Lake Ferry, termasuk daerah Whangarei, Pulau Barrier, Pesisir Timur Auckland, Pulau Waiheke, Pelabuhan Waitemata, Tauranga, Whakatane, Opotiki, Gisborne dan Napier.
Baca Juga: Link Nonton WandaVision Episode 9 Sub Indo, akan Ada Pertarungan Antara Vision dan White Vision?
Selain itu, Pantai Barat dan Selatan South Island juga berpotensi tsunami mulai dari Farewell Spit hingga The Catlins termasuk Westport, Greymouth, Hokitika dan Invercargill.
Puncak South Island juga terancam dari Farewell Spit hingga Port Underwood, termasuk Nelson, Picton dan Marlborough Sounds,
Selanjutnya juga di bagian Pantai Timur South Island dari Sungai Waipara hingga Sungai Rakaia, termasuk Christchurch dan Semenanjung Banks, dan dari Sungai Taieri hingga The Catlins.
Melihat situasi, dan gelombang terbesar sudah berlalu, maka otoritas setempat pun mencabut peringatan tsunami.
Warga pun telah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing, namun disarankan untuk menjauhi daerah pantai.
NEMA menyebut, jika pesisir Selandia Baru diperkirakan masih akan mengalami arus yang kuat, dan tidak biasa.
Arus dan gelombang yang kuat tersebut dapat menenggelamkan orang, sehingga sangat berbahaya bagi perenang, peselancar, orang yang memancing, perahu kecil, dan siapa pun yang berada di dalam atau di dekat perairan dekat pantai.***
