Network
PR MAJALENGKA - Kisah menarik pernah terjadi antara mantan orang nomor satu Amerika Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.
Kejadian itu berlangsung saat keduannya bertemu untuk kedua kalinya pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Hanoi, Vietnam 2019 lalu.
Donald Trump menawarkan tumpangan untuk pulang kepada Kim Jong Un dengan pesawat kebesaran Presiden Amerika Serikat Air Force One.
Baca Juga: Jennifer Lawrence Rencanakan Bertolak ke Australia, Dikabarkan Berperan di Film Fantastic Four
Hal itu terungkap pada sebuah film dokumenter yang dibuat oleh BBC.
Film dokumenter tersebut diketahui terbagai menjadi tiga seri. Pada seri ketiga berjudul "Trump Takes On the World".
Pada seri ketiga film dokumenter itu, Trump dan Kim sedang mendiskusikan mengenai program nuklir Korea Utara, tetapi perundingan tersebut berakhir tanpa adanya kesepakatan yang berarti seperti dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com pada laman businessinsider.com.
Baca Juga: Peringati Hari Istiqlal, Kenang Kembali Sejarah Panjang Masjid Kebanggaan Indonesia
Diketahui saat itu Trump tiba-tiba meninggalkan rapat dan memberikan keterangan kepada pers "terkadang anda hanya perlu berjalan kaki," ujar Trump.
Menariknya mantan orang nomor satu negeri Paman Sam itu tidak hanya pergi begitu saja tanpa membuat tawaran diluar dugaan.
"Donald Trump menawarkan Kim Jong Un tumpangan pulang ke Korea Selatan dengan pesawar Air Force One," ucap Matthew Pottinger, Pakar Asia terkemuka di Dewan Keamanan Nasional Trump kepada BBC.
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan 'Scan Jabar', Dapat Ketahui Informasi Tempat Wisata di Jawa Barat
"Presiden Trump telah mengetahui bahwa Kim telah tiba dalam perjalanan kereta api dari Tiongkok ke Hanoi, Donald Trump berkata: "Saya bisa mengantarmu pulang dalam dua jam jika anda mau". kata Pottinger menambahkan.
Menurut keterngan dari Pottinger, tawaran tidak biasa dari Donald Trump tersebut mendapat penolakan dari Kim Jong Un.
Serial dokumenter yang dibuat oleh BBC tersebut menampilkan pula wawancara dengan mantan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton.
Baca Juga: Hasil Seria A: Atalanta 4-2 Napoli, Orobici Persaingan di Empat Besar
Bolton mengatakan saat itu ketika mereka mengahadiri pertemuan tersebut Donald Trump percaya diri untuk membuat kesepakatan bersema dengan Kim.
"Trump jelas mengira dapat bersahabat baik dengan Kim," jawab Bolton, karena hubungan mereka berdua sempat memanas.
Keduanya memiliki hubungan yang rumit selama empat tahun sejak Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Tetapi Trump menyatakan bahwa keduanya adalah teman yang sangat baik. Trump pun tak segan menyebut Kim sebagai sosok yang sangat cerdas.***
