Jepang Akan Menunjuk ‘Menteri Kesepian’ untuk Membantu Mengurangi Angka Kematian Selama Pandemi

- 20 Februari 2021, 14:45 WIB
lustrasi depresi selama isolasi
lustrasi depresi selama isolasi /Pixabay/ @artbykleiton.

PR MAJALENGKA- Pandemi Covid-19 semenjak tahun lalu sudah menyebar secara global dan mengakibatkan kesulitan di banyak negara di dunia.

Gaya hidup pun kini banyak berubah dalam hal menangani pencegahan menyebarnya Covid-19 yang lebih parah.

Mulai dari penggunaan masker, kebiasaan cuci tangan, dan menjaga jarak adalah hal dasar yang harus diterapkan.

Baca Juga: Ayah yang Cabuli 5 Anak Kandung di Medan Terancam Hukuman Kebiri atau 20 Tahun Penjara

Hal lainnya yang terpengaruh adalah aktivitas atau mobilitas orang-orang dalam bekerja.

Tiap pemerintah di beberapa negara juga menerapkan berbagai kebijakan sebagai upaya penanggulangan dampak pandemi, salah satunya adalah Jepang.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Asia.Nikkei.com, telework dan kurangnya pertemuan sosial selama perang melawan virus Covid-19 di Jepang membuat warganya semakin stres dan kesepian.

Baca Juga: Tayang Malam Ini! Simak Sinopsis Drama Vincenzo Episode 1: Song Joong Ki Jadi Mafia Berhati Dingin

Isolasi terkait pandemi yang diterapkan pemerintah Jepang menjadi salah satu faktor utama yang disalahkan sebagai peningkatan kasus bunuh diri di Jepang.

Kasus bunuh diri di Jepang diketahui telah meningkat jika dibandingkan data dalam 11 tahun ke belakang.

Menyadari seriusnya hal tersebut, Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Jumat, 19 Februari meluncurkan pos kabinet yang ditunjuk untuk mengurangi isolasi sosial.

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Wanita 20 Tahun Meninggal Tertembak Polisi di Kepalanya Ketika Melakukan Protes

Dalam hal ini Tetsushi Sakamoto dipilih untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan akan bekerja sebagai koordinator untuk berbagai upaya di berbagai kementerian dan lembaga.

Yoshihide Suga mengatakan peningkatan angka bunuh diri ini banyak terjadi kepada wanita. Perdana Menteri secara langsung meminta kepada Tetsushi Sakamoto untuk memberikan solusi.

Saya ingin Anda memeriksa masalah ini dan mengajukan strategi yang komprehensif,“ ujar Perdana Menteri Jepang.

Baca Juga: Prediksi West Ham vs Tottenham di Liga Inggris: Harry Kane Ingin Hentikan Tren Positif The Hammers

Tetsushi Sakamoto diketahui segera membentuk tim yang didedikasikan untuk komunikasi antar lembaga dan kelompok advokasi untuk mengatasi keadaan darurat tersebut dengan prioritas kalangan wanita.

Saya berharap dapat mempromosikan kegiatan yang mencegah kesepian dan isolasi sosial serta melindungi hubungan antara orang-orang,” ucap Tetsushi Sakamoto.

Dia juga menjadi salah satu penanggung jawab terhadap penurunan angka kelahiran di Jepang.

Baca Juga: Prediksi : AC Milan vs Inter Milan, Adu Gengsi Penguasa Kota Milan Sesungguhnya

“Kami akan mengerjakan pendekatan komprehensif untuk mengatur berbagai tindakan,” ucap Tetsushi Sakamoto.

Merujuk kepada Inggris yang menunjuk menteri kesepian pada tahun 2018 untuk mengatasi isolasi terhadap orang-orang tua disana.

Hal ini menjadi salah satu ide yang bisa dijadikan salah satu solusi yang diterapkan di Jepang.

Baca Juga: Prediksi West Ham vs Tottenham di Liga Inggris: Harry Kane Ingin Hentikan Tren Positif The Hammers

Pandemi mengakibatkan orang untuk tinggal di rumah  dan menghindari situasi keramaian atau kontak dekat, lansia Jepang yang tidak terbiasa berkomunikasi secara online menjadi lebih terisolasi dari dunia luar.

Bahkan generasi muda dan paham teknologi telah berjuang dengan upaya jarak sosial yang berkepanjangan.

Kantor dan sekolah yang tutup membuat orang lebih sedikit melakukan kontak dengan kolega dan teman. Banyak juga yang kehilangan pekerjaan, menambah tekanan ekonomi.

Baca Juga: Bak Sinetron! Jelang Pernikahan, Mempelai Wanita Kabur dan Adiknya Dijadikan Pengganti

Berdasarkan data, angka bunuh diri pria selama 11 tahun berturut-turut mengalami penurunan, berbeda dengan kalangan wanita.

Sementara untuk wanita mengalami kenaikan pertama kalinya dalam dua tahun menjadi 6.976.

Sebanyak 440 siswa SD, SMP, dan SMA juga tewas karena bunuh diri pada November tahun lalu, jumlah ini menjadi yang tertinggi sejak tahun 1980.

Baca Juga: Miris! Seorang Professor di Amerika Serikat Bentak Siswanya yang Tuna Rungu Saat Zoom

Karena itu pemerintah Jepang mencoba mencontoh upaya Inggris yang menunjuk menteri kesepian dan menerbitkan ‘Strategi Kesepian’ pada 2018.

Inggris memasukkan kesepian sebagai topik dalam survei pemerintah, dan bekerja dengan pemerintah daerah serta organisasi sukarelawan untuk membantu kelompok berisiko.

Salah satunya adalah kaum muda dan pengangguran.

Baca Juga: 5 Drama Korea yang Paling Ditunggu-tunggu di Awal Tahun 2021, Mana Favoritmu?

Penelitian telah menemukan bahwa setidaknya 13 persen dari populasi mereka merasa sendirian, komunitas yang terputus bahkan dapat merugikan ekonomi Inggris mencapai £32 miliar atau sekitar Rp630 triliun.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: asia.nikkei.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah