Penerbangan Indonesia Disorot Setelah Sriwijaya Air Kecelakaan, Disebut Paling Mematikan di Dunia

- 11 Januari 2021, 11:05 WIB
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Pontianak-Jakarta hilang kontak hanya 4 menit setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.*
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Pontianak-Jakarta hilang kontak hanya 4 menit setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.* /Flightradar24

Jatuhnya Lion Air yang menewaskan 189 orang merupakan kejadian luar biasa karena mengungkapkan masalah yang dasar pada pesawat.

Peristiwa tersebut menjadi pukulan telak untuk produsen pesawat ternama, Boeing.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Ramalan Mbak You Soal Kecelakaan Pesawat Terbukti?

Indonesia merupakan negara kepulauan sangat bergantung pada perjalanan udara dan masalah keselamatannya menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh maskapai.

Maskapai kewalahan untuk mengimbangi permintaan perjalanan udara di negara-negara berkembang.

Pada 2017 hingga 2018, Uni Eropa melarang maskapai penerbangan Indonesia menyusul serangkaian kecelakaan dan laporan pengawasan dan pemeliharaan yang memburuk.

Baca Juga: 6 Tahapan Seleksi CPNS 2021, Calon Peserta Wajib Tahu!

Amerika Serikat menurunkan evaluasi keselamatan Indonesia menjadi kategori 2, yang berarti sistem peraturannya tidak memadai, antara tahun 2007 dan 2016.

Padahal penilaian keselamatan udara Indonesia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan menerima evaluasi yang baik dari badan penerbangan Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) pada tahun 2018.

"Kecelakaan hari Sabtu tidak ada hubungannya dengan MAX, tetapi Boeing sebaiknya memandu Indonesia karena memiliki keselamatan udara yang tidak tetap untuk memulihkan kembali kepercayaan pada industri penerbangan,” ujar Shukor Yusuf selaku Kepala Konsultan Penerbangan di Malaysia Endau Analytics dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari reuters.com.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah