Dianggap Memprovokasi dan Picu Kekerasan, Twitter Blokir Akun Donald Trump

- 9 Januari 2021, 13:46 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram / realdonalstrump/@realdonalstrump

Namun, ternyata pada Jumat 8 Januari 2020, Donald Trump mengungah cuitannya yang dinilai Twitter sebagai provokasi.

“75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERIKA PERTAMA, dan MEMBUAT AMERIKA HEBAT LAGI, akan memiliki SUARA YANG RAKSASA di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun !!! ”

Baca Juga: Hasil Piala FA, Liverpool Sukses Balas Kekalahan Memalukan Ketika Berhadapan dengan Aston Villa

Tak lama kemudian, Presiden Donald Trump juga mencuit:

“Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari.”

Menurut Twitter, kedua cuitan itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas di negara tersebut.

Baca Juga: 5 Kegunaan Kopi yang Tak Banyak Diketahui, Bisa Jadi Pengharum Ruangan

Diketahui saat ini ketegangan yang sedang berlangsung di Amerika Serikat karena massa menyerbu Capitol pada Rabu 6 Januari 2021.

Pernyataan Presiden dapat dimobilisasi oleh audiens yang berbeda, termasuk untuk menghasut kekerasan, serta dalam konteks pola perilaku dari akun ini dalam beberapa minggu terakhir.

“Setelah menilai bahasa dalam kedua Tweet tersebut terhadap kebijakan Pemuliaan Kekerasan, kami telah menetapkan bahwa Tweet ini melanggar Kebijakan Pemuliaan Kekerasan dan pengguna @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan secara permanen dari layanan,” tulis Twitter.***

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah