Dianggap Memprovokasi dan Picu Kekerasan, Twitter Blokir Akun Donald Trump

- 9 Januari 2021, 13:46 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram / realdonalstrump/@realdonalstrump

PR MAJALENGKA - Platform media sosial Twitter akhirnya memblokir akun Donald Trump @realDonaldTrump secara permanen.

Dalam keterangan resminya, Twitter memutuskan untuk memblokir permanen akun Twitter Donald Trump karena dianggap cuitannya memprovokasi sehingga memicu terjadinya tindakan kekerasan.

“Setelah meninjau secara cermat Tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, khususnya bagaimana mereka diterima dan ditafsirkan di dalam dan di luar Twitter,” tulis Twitter, Sabtu 9 Januari 2021 dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari blog Twitter.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta Malam Ini: Andin bertemu Angga, Yakin Gak Bongkar Rahasia Aldebaran?

“Kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan,” lanjutnya.

Sebelumnya, akun Twitter Donald Trump ditangguhkan sementara oleh pihak Twitter pada Rabu, 7 Januari 2020.

Twitter sebelumnya sudah menjelaskan bahwa jika Donald Trump melakukan pelanggaran tambahan terhadap aturan Twitter, akan berpotensi pemblokiran akun secara permanen.

Baca Juga: Move On ala Bintan Radhita dengan Single ‘Bilamana Nanti’ Ubah Sedih Jadi Bahagia

“Dalam konteks peristiwa mengerikan minggu ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan ini,” tulis Twitter.

Namun, ternyata pada Jumat 8 Januari 2020, Donald Trump mengungah cuitannya yang dinilai Twitter sebagai provokasi.

“75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERIKA PERTAMA, dan MEMBUAT AMERIKA HEBAT LAGI, akan memiliki SUARA YANG RAKSASA di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun !!! ”

Baca Juga: Hasil Piala FA, Liverpool Sukses Balas Kekalahan Memalukan Ketika Berhadapan dengan Aston Villa

Tak lama kemudian, Presiden Donald Trump juga mencuit:

“Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari.”

Menurut Twitter, kedua cuitan itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas di negara tersebut.

Baca Juga: 5 Kegunaan Kopi yang Tak Banyak Diketahui, Bisa Jadi Pengharum Ruangan

Diketahui saat ini ketegangan yang sedang berlangsung di Amerika Serikat karena massa menyerbu Capitol pada Rabu 6 Januari 2021.

Pernyataan Presiden dapat dimobilisasi oleh audiens yang berbeda, termasuk untuk menghasut kekerasan, serta dalam konteks pola perilaku dari akun ini dalam beberapa minggu terakhir.

“Setelah menilai bahasa dalam kedua Tweet tersebut terhadap kebijakan Pemuliaan Kekerasan, kami telah menetapkan bahwa Tweet ini melanggar Kebijakan Pemuliaan Kekerasan dan pengguna @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan secara permanen dari layanan,” tulis Twitter.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah