Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Inginkan Negaranya Miliki Hubungan yang Lebih Baik dengan Israel

- 27 Desember 2020, 10:03 WIB
Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan - tangkapan layar tim Berita Subang
Presiden Turkey Recep Tayyip Erdogan - tangkapan layar tim Berita Subang /

PR MAJALENGKA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berharap dapat berhubungan baik dengan negara Israel.

Saat ini kedua belah pihak masih terus melakukan komunikasi.

Namun Turki menolak kebijakan dan tindakan Israel terhadap Palestina.

Baca Juga: Heboh Nakes Mesum dengan Pasien Positif Covid 19, Kodam Jaya: Masih Diselidiki

Hal tersebut disampaikan oleh Erdogan usai salat Jumat, pada 25 Desember 2020.

“Tidak mungkin kami menerima kebijakan Israel terhadap Palestina. Tindakan mereka di sana tidak bisa diterima," ucap Erdogan, dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Aljazeera. 

"Jika tidak ada masalah tersebut, hubungan kami bisa sangat berbeda, kami ingin membawa hubungan kami ke titik yang lebih baik," tambahnya.

Baca Juga: Leicester vs Man utd, Gagal Raih Poin Penuh Setelah Gol Bunuh Diri Di Menit-menit Akhir

Turki adalah negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel pada 1949.

Namun untuk pertama kalinya Turki memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 2010, setelah sepuluh aktivis Turki pro-Palestina dibunuh oleh pasukan komando Israel.

Perlu diketahui, blokade Israel di Jalur Gaza telah dilakukan sejak Juni 2007.

Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Tahun Baru 2021, Bisa Dijadikan Status WhatsApp, Instagram, dan Facebook

Pada saat itu Israel memberlakukan blokade darat, laut, dan udara di daerah tersebut.

Pada Agustus 2020 lalu, Israel menuduh Turki memberikan paspor kepada selusin anggota Hamas di Istanbul.

Hamas adalah kelompok gerakan Palestina yang menentang para zionis di Palestina.

Baca Juga: 4 Trik Ajarkan Anak untuk Menunggu, Salah Satunya Menanti Orang Tua Bekerja

Turki mengatakan Hamas adalah gerakan politik yang sah yang dipilih secara demokratis. Dari sinilah hubungan Turki dan Israel kurang baik.

Pada awal Desember ini, diketahui Ufuk Ulutas, diangkat sebagai duta besar Turki yang baru.

Ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan dengan pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden mendatang.

Baca Juga: Dari Kanker Prostat Hingga Depresi, 6 Penyakit Ini Berisiko Lebih Besar Menyerang Pria

Keputusan tersebut dilakukan ketika sejumlah negara Arab yakni Bahrain, Maroko, Sudan dan Uni Emirat Arab setuju untuk membuat hubungan diplomatik yang baik dengan Israel dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Trump.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah