Pakar Kesehatan Korea Selatan Usulkan Pasien Covid-19 dengan Gejala Ringan Jalani Perawatan di Rumah

- 25 November 2020, 09:05 WIB
Ilustrasi Kamar Rawat.*
Ilustrasi Kamar Rawat.* /pixabay.com/16662222

PR MAJALENGKA - Pakar kesehatan masyarakat Korea Selatan menyerukan perubahan dalam penanganan terhadap pandemi Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk menjaga sumber daya perawatan kesehatan yang terbatas dengan lebih baik.

Saat ini, Korea Selatan mengalami kekurangan tempat tidur akibat virus Covid-19 yang terus membayangi Seoul.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Korea Herald, Dokter di National Medical Center (NMC) mengatakan dalam konferensi pers hari Selasa 24 November 2020, pendekatan pengendalian virus Covid-19 harus lebih menerima fakta bahwa risiko yang tidak dapat dihilangkan.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga Akan Pimpin Upaya Internasional Memerangi Perubahan Iklim

Menurut analisis NMC, peningkatan terbaru dalam infeksi virus Covid-19 dimulai pada pertengahan Oktober dan telah meningkat sejak dua minggu lalu, .

Hal ini sesuai dengan saat upaya penahanan penyearan virus pada 25 Oktober 2020, dan kemudian pada 7 November 2020.

Ketika kasus meningkat, fasilitas perawatan mengalami pengurangan akibat jumlah pasien yang terus bertambah.

Baca Juga: Media Israel: Perdana Menteri Israel Lakukan Pertemuan Rahasia dengan Pangeran Mohammed bin Salman

Ada 125 tempat tidur perawatan kritis yang dapat menampung pasien virus Covid-19 di Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi, dan hanya 25 tersedia pada hari Senin 23 November 2020.

NMC memperkirakan tempat tidur kosong yang tersisa dapat diisi dalam waktu sekitar satu minggu dengan situasi seperti saat ini.

Orang yang berusia 60 atau lebih, yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius akibat infeksi, mencapai hampir 30 persen dari semua kasus baru yang muncul.

Baca Juga: Telah Lama Berselisih, Pemerintah Arab Saudi Yakin Biden Bantu Wujudkan Stabilitas Timur Tengah

Di antara 2.239 pasien yang dikonfirmasi dalam 14 hari terakhir, 4,7 persen berusia 80-an atau lebih, dengan 8,4 persen berusia 70-an, 14,6 persen pada 60-an, dan 16,5 persen berusia 50-an.

Berdasarkan analisis NMC sebelumnya terhadap 3.060 pasien selama gelombang awal, setidaknya 46 pasien dari semua pasien yang didiagnosis selama dua minggu terakhir diperkirakan akan jatuh sakit parah.

Untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur, NMC mengusulkan adopsi perawatan di rumah untuk pasien yang memiliki risiko penyakit parah yang lebih rendah.

Baca Juga: Harga Minyak Naik 2 Persen Karena Berita Vaksin Covid-19

Sementara itu, pemerintah telah mengizinkan perawatan di rumah untuk pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala bulan lalu.

Pakar Penyakit Menular Dr. Oh Myoung Don, Kepala Komite NMC untuk Manajemen Klinis Penyakit Menular, mengatakan pasien dengan penyakit ringan yang berakhir dengan komplikasi atau efek jangka panjang bukan tidak mungkin, tetapi sangat tidak mungkin.

“Penggunaan tempat tidur kami yang terbatas secara lebih bijak akan memberikan tempat untuk pasien yang berisiko lebih besar terkena penyakit kritis atau kematian,” katanya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x