Menteri Kesehatan India Sebut Uji Coba Vaksin Covid-19 Lokal Dapat Berakhir dalam 2 Bulan

- 24 November 2020, 17:18 WIB
Ilustrasi pembuatan vaksin.*
Ilustrasi pembuatan vaksin.* /Pexels/Artem Podrez

PR MAJALENGKA – Menteri Kesehatan India memaparkan kemajuan vaksin covid-19 lokalnya pada Minggu 22 November.

Vaksin covid-19 yang dikembangkan secara lokal dapat menyelesaikan uji coba terakhirnya dalam satu atau dua bulan.

Berita ini meningkatkan harapan untuk peluncuran vaksin cepat di negara dengan jumlah infeksi covid-19 tertinggi kedua di dunia.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Jerman Akan Mulai Program Vaksin Covid-19 pada Bulan Desember 2020

Dewan Riset Medis India (ICMR) yang dikelola negara dan Bharat Biotech, memulai uji coba tahap ketiga COVAXIN, dalam proses yang melibatkan 26 ribu sukarelawan.

“Kami sedang dalam proses mengembangkan vaksin asli kami, dalam proses menyelesaikan uji coba fase ketiga kami dalam satu atau dua bulan ke depan,” kata Harsh Vardhan.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, dia menegaskan kembali rencana pemerintah untuk mengimunisasi 200 juta hingga 250 juta orang India pada Juli 2020.

Baca Juga: Korea Utara Tegaskan ‘Self Help’ Bisa Menjadi Cara Tangani Berbagai Rintangan, Termasuk Covid-19

Seorang ilmuwan ICMR mengatakan pada Reuters awal bulan ini bahwa vaksin tersebut dapat diluncurkan pada Februari atau Maret.

Namun, Bharat Biotech secara terpisah mengatakan kepada Reuters bahwa hasil uji coba tahap akhir diharapkan hanya antara Maret dan April.

Vardhan, mengatakan pada bulan September pemerintah dapat memilih otorisasi vaksin darurat, utamanya untuk orang tua dan orang-orang di tempat kerja yang berisiko tinggi.

Baca Juga: Upaya Pemimpin G20 untuk Bantu Negara-negara Miskin di Dunia Pasca Covid-19

Pejabat India berharap untuk mengandalkan COVAXIN dan empat kandidat lain yang diuji secara lokal guna pengendalian covid-19.

Mereka tidak mengharapkan akses awal yang mudah dari vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna.

Vaksin eksperimental lainnya yang diuji coba di India adalah yang dikembangkan AstraZeneca dan Universitas Oxford yang diproduksi oleh beberapa pihak.

Baca Juga: Cegah Laju Penyebaran Covid-19, Pemerintah Brazil Beli Vaksin dari 5 Perusahaan

Produksi vaksin itu dilakukan oleh Serum Institute of India; Sputnik-V Rusia; ZyCoV-D Zydus Cadila dan yang terakhir dikembangkan oleh Biological E. bersama Baylor College of Medicine dan Dynavax Technologies Corp.

CEO Serum mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca dapat dikirim ke petugas kesehatan India pada bulan Januari.

Pada hari Minggu 22 November 2020, India mencatat kasus 42.509 infeksi baru, sehingga total 9,09 juta, dibawah Amerika Serikat.

Baca Juga: Lockdown Segera Berakhir, Pemerintah Inggris Beralih ke Pembatasan Regional yang Ketat

Kematian meningkat 501 menjadi 133.227, dengan Delhi mencatat jumlah kematian harian tertinggi di negara itu selama beberapa hari terakhir. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah