Hasil Produksi Pabrik di Tiongkok Naik Lebih Cepat dari Perkiraan

16 November 2020, 22:10 WIB
Ilustrasi produksi dalam pabrik.* /

PR MAJALENGKA - Output pabrik di Tiongkok naik lebih cepat dari yang diperkirakan pada bulan Oktober dan penjualan ritel pun melesat naik.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, kondisi ini terjadi karena adanya pemulihan ekonomi dari keterpurukan akibat Covid-19.

Menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS) yang dikeluarkan pada hari Senin 16 November 2020, produksi industri naik 6,9 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jepang Akan Adakan Dialog dengan Korea Utara Terkait Penculikan Warganya oleh Agen Korut

Hasil ini sejalan dengan kenaikan di bulan September dan lebih cepat dari kenaikan 6,5 persen yang diprediksikan dalam jajak pendapat analis Reuters.

Angka-angka produksi yang tinggi datang saat pembangkit tenaga listrik Asia lainnya juga mampu melewati pandemi.

Salah satunya Jepang yang melaporkan pertumbuhan kuartalan tercepat.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Seiring Adanya Harapan OPEC Akan Membatasi Produksi

Sektor industri Tiongkok menunjukan, adanya perubahan yang mengesankan dari kelumpuhan pandemi Covid-19, karena dibantu oleh ekspor yang tangguh.

Sekarang, dengan mulai terkendalinya Covid-19 di Tiongkok, konsumen di sana mulai mengeluarkan uang mereka untuk meningkatkan aktifitas ekonomi.

Data terbaru menunjukkan bahwa akselerasi ekonomi Tiongkok secara luas berlanjut pada bulan Oktober,” kata Julian Evans Pitchard dari Capital Economics dalam sebuat catatan.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Trump Akui Kemenangan Biden

Stimulus kebijakan terus meningkatkan investasi, dan hasil industri sementara pertumbuhan dalam penjualan ritel riil, dan aktifitas layanan kembali ke tingkat sebelum virus,” tulisnya.

Di seluruh Tiongkok, pabrik peleburan dan penyulingan meningkatkan produksi pada bulan Oktober, dengan alumunium dan minyak mentah mencapai rekor tingkat produksi.

Baca Juga: Tanggapi Sikap Trump Setelah Hasil Pilpres AS Diumumkan, Barack Obama: Sudah Waktunya Dia Menyerah

Hal ini karena ekonomi yang cenderung membaik kembali, dan memicu permintaan.

“Pertumbuhan diperkirakan akan meningkat pada kuartal keempat karena pemulihan sektor jasa mempertahankan momentumnya,” kata Fu Linghui, juru bicara NBS, kepada wartawan.

Di sektor konsumen, penjualan ritel naik 4,3 persen per tahun.

Baca Juga: Armenia Menyerahkan Wilayah Sengketa ke Azerbaijan

Angka itu meleset dari perkiraan pertumbuhan 4,9 persen tetapi masih merupakan pertumbuhan tercepat tahun ini.

Nafsu yang meningkat untuk belanja terlihat dengan penjualan mobil Tiongkok yang tumbuh.

Pertumbuhan sebesar 12,5 persen pada Oktober, berkat melonjaknya permintaan kendaraan listrik.

Baca Juga: Reporter di Meksiko Tewas Ditembak, Menambah Daftar Jurnalis yang Dibunuh Selama Dua Minggu Ini

Pariwisata domestik juga mengalami rebound yang kuat selama liburan Golden Week bulan lalu, meskipun levelnya masih jauh dari tahun lalu.

Investasi aset tetap naik 1,8 persen pada Januari hingga Oktober dari periode yang sama tahun lalu, dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan 1,6 persen dan peningkatan 0,8 persen dalam 9 bulan pertama tahun ini. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler