BERITA MAJALENGKA - Siapakah Sanna Marin sang Perdana Menteri Finlandia yang suka party?
Akhir-akhir ini nama Sanna Marin sedang mencuat di berbagai lini media sosial.
Pada pasalnya video dirinya bersama teman-temannya yang sedang party tersebar luas di media sosial.
Video itu menjadi kontroversi, namun Sanna Marin mengaku bahwa dirinya tidak menggunakan narkoba.
Pada 2019, Marin dilantik sebagai Menteri Tranportasi Finlandia.
Pada 34 tahun, ia menjadi Perdana Menteri termuda di dunia, mampu mengalahkan rekor sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.
Dilansir Berita Majalengka dari The Indian Express, Sanna Marin dipilih oleh Partai Sosial Demokrat Finlandia.
Terpilihnya Sanna Marin menggantikan Perdana Menteri Antti Rinne, yang mengundurkan diri pada 3 Desember 2019.
Antti Rinne mengundurkan diri dalam menghadapi kritik atas penanganan pemerintah terhadap pemogokan kerja pegawai pos yang berlangsung selama dua minggu pada bulan November 2019.
Marin terjun ke dunia politik saat dirinya berumur 20 tahun. Dua tahun kemudian, ia mencalonkan diri untuk kursi dewan di Tampere, sebuah kota yang terletak di utara Helsinki.
Baca Juga: Baru Rilis! Lirik Lagu dan Terjemahan ‘Pink Venom’ BLACKPINK: Taste That Pink Venom
Pada 2015, ia menjadi anggota parlemen. Sebagai Perdama Menteri, dia dipuji karena sikapnya yang kuat terhadap perang Rusia-Ukraina.
Dan karena berada di garis depan upaya Finlandia untuk bergabung dengan NATO.
Dalam empat tahun terakhir, Marin telah menghadapi kritik karena berbagai alasan — mulai dari kesukaannya berpesta hingga perusahaan yang dipegangnya.
Pada tahun lalu, Marin terlibat kontroversi klub malam. Marin merilis permintaan maaf yang panjang di Facebook.
Ia mengatakan sangat menyesali perbuatannya, pada pasalnya foto-foto Marin sedang menari bersama teman-temannya diterbitkan di majalah hiburan populer Finlandia.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Hanya Rindu’ yang Dinyanyikan oleh Andmesh: Kuingin Saat Ini Engkau Ada Disini
Tidak hanya itu, kontroversi juga mencuat ke hadapan publik, bahwa ada sebuah foto Marin dengan pembunuh bayaran Janne Raninen.
Beredarnya foto Marin bersama pembunuh bayaran itu memicu badai kontroversi.***