PBB Sebut Peluru di Tank Anti Rudal Libya Terlihat Seperti Produksi Iran

11 Desember 2020, 21:33 WIB
Iskander M, Rudal Rusia Pelalap Segala Mesin Tempur Musuh dari Jarak 500 km.* /Sputniknews

PR MAJALENGKA - Baru-baru ini Libya melaporkan temuan peluru pada tank anti rudal miliknya.

Peluru tersebut sangat mirip dengan yang dimiliki Iran.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Reuters, analisis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap empat peluru pada tank anti rudal di Libya menemukan, satu peluru rudal memiliki karakteristik yang sama dengan rudal Dehlavieh yang diproduksi Iran.

Baca Juga: Tiongkok Klaim Kimchi sebagai Miliknya, Warga Korea Selatan Kesal: Mencuri Budaya Kita

Atas kejadian ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres segera melaporkan kepada Dewan Keamanan.

Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang itu melarang Iran mengekspor senjata sejak tahun 2007.

Namun, berdasarkan kesepakatan nuklir pada tahun 2015 kekuatan global, pembatasan senjata dicabut pada Oktober tahun ini.

Baca Juga: Pesawat Anti-Nuklir Vladimir Putin Dibobol, Emas dan Platinum Raib Digondol Perampok

Kemudian Israel menuduh Iran melanggar sanksi.

Dengan cara mengirimkan foto peluru anti rudal di Libya kepada Sekjen PBB Guterres pada Mei 2020 lalu.

Lalu beberapa minggu kemudian, Iran menulis pernyataan kepada Guterres.

Baca Juga: Kembali Diterpa Cobaan, Putra Joe Biden Kini Sedang Diselidiki oleh FBI Atas Dugaan Penipuan Pajak

Dengan tegas Iran menolak atas tuduhan Israel yang sama sekali tidak mendasar.

Israel mengatakan foto-foto itu muncul pada November 2019 dan digunakan oleh militer yang terkait dengan Tentara Nasional Libya (LNA) Khalifa Haftar, dimana Tentara tersebut telah melawan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA).

"Berdasarkan analisis Sekretariat PBB dari foto-foto yang diberikan, menetapkan bahwa salah satu dari empat peluru anti rudal memiliki karakteristik yang sama dengan Dehlavieh yang diproduksi Iran, meskipun tidak ada tanggal produksinya," ucap Guterres.

Baca Juga: Sebuah Helikopter Jatuh di Pegunungan Alpen Prancis, Tercatat 5 Orang Dinyatakan Tewas

"Sekretariat PBB belum bisa memastikan apakah peluru anti rudal ini telah dipindahkan ke Libya dengan cara yang tidak sesuai dengan resolusi 2231 (2015)," tambahnya.

Diketahui, Guterres melaporkan dua kali dalam setahun ke Dewan Keamanan tentang implementasi resolusi 2015. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler