Moderna Ajukan Permohonan Vaksin untuk Kegunaan Darurat, Vaksin Bisa Diberi Paling Cepat 21 Desember

2 Desember 2020, 11:26 WIB
Ilustrasi pemberian vaksin.* /pexels/Gustavo Fring

PR MAJALENGKA – Produsen obat Moderna telah mengajukan permohonan pada Senin 30 November ke Food and Drug Administration (FDA).

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari The New York Times.com, langkah itu guna mengesahkan vaksin virus corona untuk penggunaan darurat.

Menurut Stephane Bancel, Kepala Eksekutif Perusahaan, suntikan pertama dapat diberikan paling cepat 21 Desember 2020 jika prosesnya berjalan lancar dan persetujuan diberikan.

Baca Juga: Demi Memperluas Jangkauan Dakwah, Wagub Mengharapkan Santri Jabar Menguasai Teknologi Digital

Pengajuan Moderna didasarkan pada data yang juga diumumkan pada hari Senin 30 November, yang menunjukkan bahwa vaksinnya 94,5 persen efektif.

Penelitian ini dilakukan terhadap 30 ribu orang dan telah memenuhi kriteria ilmiah yang diperlukan untuk menentukan apakah vaksin tersebut bekerja.

Temuan dari kumpulan data lengkap ini sejalan dengan analisis data sebelumnya yang menunjukkan vaksin efektif 94,5 persen.

Baca Juga: 6 Hal Kecil nan Aneh yang Buat Wanita Tak Lagi Tertarik dengan Calon Pasangannya

Data terbaru menunjukkan vaksin itu 100 persen efektif mencegah penyakit parah akibat covid-19.

Produk ini dikembangkan bekerja sama dengan peneliti pemerintah Amerika Serikat (AS) dari Pusat Penelitian Vaksin di Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi.

Bancel mengatakan bahwa Moderna siap untuk memproduksi 20 juta dosis pada akhir Desember, dan 500 juta hingga satu miliar pada tahun 2021.

Baca Juga: Sedang Hadapi Pandemi Covid 19 Gelombang ke-3, Korea Selatan Laporkan Kasus Flu Burung H5N8

Setiap orang membutuhkan dua dosis, yang diberikan dalam satu bulan, jadi 20 juta dosis akan cukup untuk 10 juta orang.

Moderna adalah pembuat vaksin kedua yang mengajukan izin penggunaan darurat, sebelumnya Pfizer mengajukan permohonannya pada 20 November.

Pfizer mengatakan dapat memproduksi hingga 50 juta dosis tahun ini, dengan sekitar setengahnya dikirim ke AS.

Baca Juga: Netizen Tiongkok dan Korea Selatan Bertikai Terkait Kimchi Tiongkok Dapat Sertifikasi Internasional

Vaksinnya juga membutuhkan dua dosis untuk satu orang.

Suntikan pertama dari dua vaksin cenderung diberikan pada kelompok-kelompok tertentu.

Seperti petugas kesehatan, pekerja penting seperti polisi, orang di industri penting lainnya, karyawan, serta warga di panti jompo.

Baca Juga: Shakhtar Donetsk vs Real Madrid: Los Blancos Kembali Kalah di Liga Champions

Sebelumnya kasus covid-19 di AS telah melonjak dan membanjiri rumah sakit di beberapa daerah.

Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa jumlah ini bisa bertambah lebih buruk dalam beberapa minggu mendatang.

Pada November saja, ada lebih dari empat juta kasus baru dan 25.500 kematian di AS.

Baca Juga: Serial Netflix Money Heist Akan dibuat Versi Drama Korea Selatan

Secara keseluruhan, sekitar 13,3 juta orang Amerika telah tertular covid-19, dengan lebih dari 265 ribu telah meninggal.

Di seluruh dunia, ada hampir 62 juta kasus dan hampir 1,5 juta kematian.

Lebih dari 70 vaksin covid-19 sedang dikembangkan di seluruh dunia.

Baca Juga: Kesiapan Masyarakat untuk Divaksin Covid-19 Ikut Dukung Program Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit

Vaksin itu termasuk yang dibuat Pfizer, dan Moderna yang sedang dalam uji coba skala besar untuk mengukur keefektifannya.

Ilmuwan FDA akan memeriksa informasi vaksin Moderna, dan kemungkinan akan menjalani tinjauan akhir pada 17 Desember oleh panel penasihat ahli.

Bancel mengatakan, bahwa ia berharap para penasihat ahli membuat keputusan dalam waktu 24 hingga 72 jam.

FDA biasanya mengikuti rekomendasi dari panel penasihatnya. ***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler