PBB Sebut Covid-19 Dorong Lonjakan Orang yang Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan

1 Desember 2020, 20:22 WIB
Ilustrasi Bantuan Kemanusiaan.* /pixabay.com/suc

PR MAJALENGKA – Adanya pandemi Covid-19 saat ini telah memicu peningkatan 40 persen jumlah orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

Hal tersebut disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa 1 Desember 2020, saat mereka meminta sekitar 35 miliar dolar untuk membant mereka yang diperkirakan membutuhkan tahun depan.

“Jika setiap orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun depan tinggal di satu negara, itu akan menjadi negara terbesar kelima di dunia,” kata Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock, yang Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: Sebanyak 20 Persen Orang Tua di Amerika Serikat Ragu Terhadap Vaksin Covid-19

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan semua sektor di seluruh dunia terutama negara-negara yang rapuh dan rentan.

Saat ini PBB telah menetapkan 34 rencana tanggap kemanusiaan yang mencakup 56 negara untuk tahun 2021 mendatang.

Hal ini bertujuan untuk membantu 160 juta dari yang diperkirakan 235 juta orang paling rentan di seluruh dunia yang menderita kelaparan, konflik, dan dampak perubahan iklim serta pandemi virus Covid-19.

Baca Juga: Pejabat Iran Tuduh Israel Membunuh Ilmuwan Iran, Mohsen Fakhrizadeh dari Jarak Jauh

“Kami selalu bertujuan untuk menjangkau sekitar dua pertiga dari mereka yang membutuhkan karena yang lain, misalnya Palang Merah, akan berusaha untuk memenuhi celah yang tersisa,” tuturnya.

Untuk tahun ini pihaknya telah memberikan bantuan sebesar 17 miliar dolar untuk mendanai operasi kemanusiaan.

Sementara itu, data bantuan saat ini mencapai 70 persen dari orang yang ditargetkan.

Baca Juga: Kekurangan Air Bersih akibat Kerusakan Iklim Berdampak pada Lebih dari 3 Miliar Orang

PBB mencatat, sebanyak 35 miliar dolar yang dibutuhkan untuk 2021, jumlah tersebut merupakan jumlah yang besar.

Namun, dia mengatakan itu adalah jumlah yang "sangat kecil" jika dibandingkan dengan apa yang telah dihabiskan negara-negara kaya untuk melindungi warganya selama pandemi.

Kekhawatiran yang dirasakan saat ini adalah mencegah kelaparan di negara-negara termasuk Yaman, Afghanistan, timur laut Nigeria, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Burkina Faso.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa di Thailand Menantang Kontrol Raja Vajiralongkorn Atas Militer

“Ada bahaya yang jelas, saat ini kelaparan skala besar di Yaman dan satu-satunya alasan terbesar untuk itu adalah karena beberapa negara yang sangat penting yang memberikan banyak bantuan untuk operasi bantuan kami pada tahun 2018 dan 2019 belum melakukannya pada tahun 2020 dan itu adalah negara-negara Teluk,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari covid19.who.int pada tanggal 1 Desember 2020 pukul 17.20 WIB, kasus Covid-19 di dunia secara global mencapai 62.363.527 yang tekonfirmasi dan 1.456.687 kasus kematian. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters WHO

Tags

Terkini

Terpopuler