Harga Minyak Naik 2 Persen Karena Berita Vaksin Covid-19

24 November 2020, 17:58 WIB
Ilustrasi pengeboran.* /Pexels/Zukiman Mohamad

PR MAJALENGKA – Harga minyak naik lebih dari 2 persen pada hari Senin 23 November 2020.

Hal ini memperpanjang kenaikan pekan lalu, karena laporan terbaru dari uji coba vaksin covid-19 membuat para penjual mengantisipasi pemulihan permintaan.

Minyak mentah Brent naik 1,10 dolar Amerika Serikat atau 2,45 persen atau Rp 15.620 dengan kurs Rp14.200.

Baca Juga: Menteri Kesehatan India Sebut Uji Coba Vaksin Covid-19 Lokal Dapat Berakhir dalam 2 Bulan

Brent naik menjadi 46,06 dolar Amerika Serikat per barel atau 6,06 dolar Amerika Serikat, setara dengan Rp654.000.

Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate naik 64 sen menjadi 43,06 dolar Amerika Serikat per barel atau Rp611.000, naik sebesar 1,51 persen.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, kedua benchmark tersebut melonjak 5 persen minggu lalu.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Jerman Akan Mulai Program Vaksin Covid-19 pada Bulan Desember 2020

Produsen obat Inggris AstraZeneca mengatakan pada Senin 23 November 2020 mengenai vaksinnya.

Vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, menunjukkan angka 90 persen efektif.

“Berita lain dari vaksin covid-19 yang semakin menguntungkan ini telah mendorong kenaikan baru dalam ekuitas yang dengan mudah tumpah ke ruang minyak,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Baca Juga: Korea Utara Tegaskan ‘Self Help’ Bisa Menjadi Cara Tangani Berbagai Rintangan, Termasuk Covid-19

Struktur contango di pasar, ketika harga kontrak pengiriman bulan depan lebih rendah daripada untuk pengiriman enam bulan kemudian, menyempit menjadi hanya 31 sen Amerika Serikat (AS).

Angka ini terkecil sejak pertengahan Juni yang mencerminkan pandangan penjual bahwa kelebihan pasokan yang berkelanjutan sedang surut.

Prospek permintaan telah membaik dengan berita yang menunjukkan kemajuan dalam mengembangkan vaksin covid-19.

Baca Juga: Upaya Pemimpin G20 untuk Bantu Negara-negara Miskin di Dunia Pasca Covid-19

Seorang pejabat AS mengatakan, penyuntikan pertama di Amerika Serikat dapat di mulai satu atau dua hari setelah persetujuan peraturan diperoleh.

“Kompleks minyak mendapat manfaat dari berita vaksin dan data awal menunjukkan beberapa permintaan bahan bakar jet yang layak untuk pertama kali sejak pandemi dimulai,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Sentimen juga didukung oleh ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain, akan memperpanjang kesepakatan untuk menahan produksi.

Baca Juga: Cegah Laju Penyebaran Covid-19, Pemerintah Brazil Beli Vaksin dari 5 Perusahaan

Di sisi penawaran, OPEC yang bertemu pada 30 November dan 1 Desember 2020, akan melihat opsi untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi setidaknya tiga bulan dari Januari 2020.

Perusahaan minyak Rusia yang lebih kecil masih berencana untuk memompa lebih banyak minyak mentah tahun ini .***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler