Andin menangis menanti kedatangan Aldebaran.
Andin berharap bahwa mereka bisa memperjuangkan rumah tangganya bersama.
Dalam perjalanan menuju persidangan, Aldebaran merasa khawatir dan gelisah.
Aldebaran menyadari bahwa dirinya datang terlambat dan memprediksi Andin sudah tiba di persidangan.
Dalam waktu yang semakin sempit, Aldebaran memacu kendaraannya dengan cepat.
Kondisi jalanan hujan saat itu hujan dan licin.
Baca Juga: Indonesia Menuju Kemandirian Riset dan Inovasi di Berbagai Bidang Nasional
Namun Aldebaran tidak memikirkan risiko kecelakaan yang akan dialaminya saat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Di sisi lain, papa Surya yang merasa berat meninggalkan Andin di persidangan terpaksa pergi menemani Reyna.