5 Fenomena Astronomi pada Bulan November, Puncak Objek Pertama Akan Terjadi Nanti Malam

- 10 November 2020, 21:08 WIB
ilustrasi foto fenomena alam astronomi
ilustrasi foto fenomena alam astronomi /unsplash.com/grakozy

PR MAJALENGKA ­– Lapangan Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengumumkan akan ada beberapa fenomena astronomi di Bulan November 2020.

Beberapa fenomena tersebut bisa dilihat dari Bumi.

Dikutip majalengka.pikiran-rakyat.com dari edukasi.sains.lapan.go.id, inilah 5 fenomena astronomi yang akan terjadi di Bulan November:

Baca Juga: Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta Macet, Penumpang Terlantar

1. 11 November – Elongasi Barat Maksimum Merkurius

Puncak elongasi barat Merkurius terjadi pada 10 November 2020 pukul 23.42 WIB.

Anda bisa menyaksikan fenomena ini keesokan paginya sejak Merkurius terbit pada 4.15 WIB dekat konstelasi Virgo di arah Selatan-Tenggara dan akan berada pada ketinggian 15,7 derajat ketika Matahari terbit pukul 5.20 WIB.

Baca Juga: Sekoper Cinta Usung Blended Learning, Kepala DP3AKB: Perempuan Jabar Berdaya, Bahagia, Juara

2. 11-12 November – Puncak Hujan Meteor Taurid Utara

Hujan Meteor Taurid Utara adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Taurus bagian utara dekat gugus Pleiades.

Hujan meteor ini aktif sejak 20 Oktober hingga 10 Desember dan puncaknya pada 12 November sekitar pertengahan malam ketika berada di titik tertinggi.

Baca Juga: Liga 1 Tak Kunjung Berjalan, Castillion: Saya Hanya Ingin Main Bola

Hujan Meteor Taurid brada dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,3 tahun sebagaimana komet Encke yang merupakan objek induk hujan meteor Taurid Selatan.

Pemisahan hujan meteor Taurid menjadi Taurid Utara dan Selatan disebabkan pertubasi interaksi gravitasi khususnya pada planet Jupiter.

Hujan Meteor Taurid Utara dapat disaksikan sejak pukul 18.30 pada 11 November 2020 hingga pukul 4.30 WIB pada 12 November dengan intensitas berkisar 4 meteor per jam untuk wilayah Indonesia.

Baca Juga: Memeringati Hari Pahlawan, Addie MS Unggah Lagu ‘Tanah Tumpah Darahku’ yang Telah Diaransemen

3. 12-14 November – Kuartet Bulan-Venus-Spica-Merkurius

Venus-Spica-Merkurius akan mengalami kuartet dengan Bulan berfase sabit akhir selama tiga hari sejak tanggal 12 November hingga 14 November 2020 dan dapat diamati sejak pukul 4.45 WIB dari arah timur.

Pada 12 November Bulan akan terlihat cukup tinggi dibandingkan dengan Venus, Spica, dan Merkurius.

Selang sehari kemudian, Bulan berkonjungsi dengan Venus.

Pada 14 November, Bulan berkonjungsi dengan Merkurius.

Baca Juga: Peneliti Mengungkapkan 7 Jenis Istirahat yang di Perlukan Tubuh, Tidak Hanya Fisik dan Mental

4. 14 November – Ketampakan Terakhir Bulan Sabit Tua

Bulan sabit tua dapat disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang pada 14 November 2020 pukul 5.00 WIB hingga terbit Matahari 5.30 WIB.

Bulan sabit tua ini berumur 28 hari 2,85 jam, elongasi 18,9 derajat dari arah timur di Konstelasi Virgo.

Baca Juga: Kabar Duka, Ken Spears Kreator Scooby Doo Meninggal Dunia Pada Usia 82 Tahun

5. 18 November – Puncak Hujan Meteor Leonid

Hujan Meteor Leonid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di Leo.

Hujan meteor ini aktif sejak 6 November hingga 30 November 2020 dan puncaknya pada 18 November sekitar terbit Matahari ketika berada di titik tertinggi.

Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak setengah satu malam hingga terbit matahari pukul 5.25 WIB dengan berkisar 11 meteor hingga 14 meteor per jam untuk wilayah Indonesia.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Lapan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah