Indonesia Menuju Kemandirian Riset dan Inovasi di Berbagai Bidang Nasional

- 6 Februari 2021, 13:50 WIB
Pesawat udara nirawak (PUNA).
Pesawat udara nirawak (PUNA). /Indonesia.go.id

Pada Hari Kebangkitan Nasional Mei 2020, Presiden RI Joko Widodo sendiri yang meluncurkannya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kolaborasi academy, business, and government (ABG) atau kerap disebut triple helix dirasa belum optimal.

Baca Juga: Mulai 10 Februari 2021 Jadwal Perjalanan Kereta Api Berubah, Waktu Lebih Singkat dan Efisien

Khususnya untuk menghasilkan produk riset dan inovasi dinilai belum optimal dalam mendukung industri nasional, ketahanan sosial ekonomi masyarakat, atau berdaya saing di tingkat global.

Kepala BRIN, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) 2020-2024 akan berfokus pada peningkatan akselerasi ekosistem riset dan inovasi.

“Dalam rangka mewujudkan ekosistem riset dan inovasi, pendekatan triple helix akan tetap menjadi kunci,” ucapnya.

Baca Juga: Ulasan Ikatan Cinta Tadi Malam: Mama Sarah dan Elsa Mulai Panik

“Tugas pemerintah menjadi fasilitator yang harus mendekatkan dunia akademisi dan industri sehingga harapannya hilirisasi dan komersialisasi hasil riset dapat terwujud,” sambung Kepala BRIN.

Di luar penanganan Covid-19, BRIN juga tetap mewujudkan empat program Superprioritas Riset Nasional untuk mendukung pertahanan keamanan, ketahanan energi, dan pangan.

Program superprioritas itu adalah produksi pesawat nirawak kombatan PUNA MALE Elang Hitam, katalis Merah Putih, garam industri, dan pesawat angkut N219.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x