Menurut Johnny, digitalisasi dan konektivitas telah berpengaruh besar dalam meningkatkan kesetaraan peluang, akses dan inklusi, serta kedatangan 5G akan mempercepatnya.
“Pemerintah Indonesia telah menginisiasi beberapa kebijakan dan tindakan afirmatif untuk mendorong percepatan pengenalan 5G di Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga: The Last of Us Part II Borong Penghargaan di Game Awards 2020, Cek Daftar Lengkap Pemenang
Menteri Johnny menambahkan, bahwa sampai detik ini Pemerintah Indonesia telah membangun lebih dari 348.000 kilometer kabel serat optik darat dan bawah laut.
Termasuk 12.000 kilometer lebih Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring BAKTI Kominfo.
“Indonesia juga telah membangun lebih dari 500.000 base transceiver station (BTS) dan memanfaatkan 9 satelit untuk memenuhi kebutuhan domestik akan konektivitas yang memadai," ucapnya.
Baca Juga: Tumbuh dan Bangkitkan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19, Bupati Majalengka Buka Capacity Building
Tak hanya itu, pemerintah merencanakan satelit High-Throughput 150 Gbps Satria-1.
"Selain itu, kami juga berencana meluncurkan High-Throughput Satellite 150 Gbps satria-1 yang dijadwalkan pada kuartal ketiga tahun 2023,” jelasnya.
Menteri Johnny menuturkan, upaya pembangunan itu merupakan elemen penyiapan pengembangan jaringan 5G di Indonesia.