" Misal saya orang Sunda ketika kita harus bicara orang sunda yang memimpin . Dalam konteks demokrasi sah-sah saja. Namun terminologi Sunda bisa dimaknai suku, sistem nilai dan banyak lagi, " ujar pria yang juga aktifis lingkungan hidup.
Kendati demikian dirinya menolak jika kepemimpinan organisasi advokat didasarkan pada pendekatan pada kelompok atau suku tertentu karena bisa mengecilkan marwah organisasi advokat.
" Organisasi advokat itu mandiri, independen memiliki spektrum dan dimensi yang luas. Jadi kalau ada pendekatan kesukuan saya menilai bisa mengecilkan marwah organisasi, " bebernya.
Baca Juga: Kumpulan Rekomendasi Kado untuk Diberikan Kepada Ibu pada 22 Desember 2023
Disampaikan Rian ditubuh Peradi Bale Bandung sendiri terdiri dari advokat yang berlatar belakang berbeda-beda termasuk asal daerah dan suku.
" Jadi kalau pemilihan ketua diawali dengan pendekatan kesukuan sementara didalam tubuh organisasinya advokatnya beragam suku bagi saya pribadi ini jadi tidak sehat. Harusnya Peradi Bale Bandung turut membuka ruang dan memperkuat 4 pilar Kebangsaan, salah satunya Bhineka Tunggal Ika, " paparnya.
Rian mengajak peserta muscab untuk memilih ketua Peradi Bale Bandung dengan cara yang rasional dan berpijak pada visi-misi yang digagas kandidat.
" Saya orang Sunda, sangat mencintai kesundaan, tapi dalam hal pemilihan jelas ini organisasi profesi jadi harus rasional. Yang dipilih, siapapun sosoknya yang jelas memilki kapasitas, rekam jejak yang bagus, dan paling penting punya gagasan, visi-misi yang bisa memajukan advokat dan organisasi, " tegasnya***
Baca Juga: Respon Acha Septriasa pada Lagu Sampai Menutup Mata yang Dinyanyikan oleh Pelajar di SMK Viral