Kenapa FS Ditakuti Internal Polri? Mahfud MD Bongkar Alasan Tersebut kepada Publik, Simak Berikut Ini

- 20 Agustus 2022, 20:20 WIB
Ilustrasi / Kenapa FS Ditakuti Internal Polri? Mahfud MD Bongkar Alasan Tersebut kepada Publik, Simak Berikut Ini
Ilustrasi / Kenapa FS Ditakuti Internal Polri? Mahfud MD Bongkar Alasan Tersebut kepada Publik, Simak Berikut Ini /pmj news/

BERITA MAJALENGKA – Kasus pembunuhan Brigadir J sudah berlangsung cukup lama, dan sampai hari ini belum ada putusan akhirnya.

Banyak masyarakat yang menunggu ketegasan hukum dari penegak hukum, tidak terkecuali keluarga Brigadir J yang begitu terpukul.

Hal tersebut dapat terjadi karena kasus pembunuhan ini yang cukup rumit dan skenario dari para pelaku yang masih sulit dipecahkan.

Menyikapi hal tersebut, Mahfud MD dengan terang-terangan memberi komentar terkait Ferdy Sambo yang ditetapkan sebagia tersangka.

Mulai dari ketidakjelasan skenario awal dengan bukti yang ada, pengacara yang diganti-ganti, hingga adanya dugaan keterlibatan para petinggi Polri.

Baca Juga: Menkes Resmi Konfirmasi Satu Orang Warga Jakarta Terinpeksi Cacar Monyet

Ferdy Sambo memang dikenal mempunyai kekuasaan yang kuat dalam internal Polri.

Prof. Muradi guru besar Unpad yang merupakan pengamat dan tim ahli mengatakan bahwa memang benar fakta yang menunjukkan adanya kubu Ferdy Sambo dalam tubuh Polri.

Ferdy Sambo diisukan memiliki khodam, sehingga ditakuti para petinggi polri. Benarkah hal tersebut?

Namun faktanya, Ferdy Sambo adalah petinggi polisi dengan pangkat Inspektur Jenderal bintang dua, yang kekuasaannya hanya ada di Kadiv Propam.

Dilansir Berita Majalengka dari Jatimnetwork.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD berpendapat bahwa Jenderal Polisi bintang tiga berpangkat Komjen pun, tidak memiliki kekuasaan sebesar eks Kadiv Propam itu.

Baca Juga: Rektor Unila Kena Operasi Tangkap Tangan KPK, Apa Penyebabnya?

"Kadiv propam itu punya kekuasaan yang besar. Sebagai divisi ada deputi-deputinya, semua di bawah kekuasaannya,  yang memeriksa, menyelidiki, mengeksekusi, memecat ini, semua harus persetujuan Pak Sambo," kata Mahfud dikutip Berita Majalengka dari Jatimnetwork.com.

Hal tersebut diselidiki ternyata bukan perkara khodam, tetapi Ferdy Sambo punya wewenang tunggal Divisi Propam Polri yang tinggi.

Menyebabkan ia punya kekuasaan memeriksa dan memberi sanksi kepada personel polisi yang dinilai telah melanggar etika.

Ferdy Sambo punya pengaruh besar di lingkungan Polri karena kekuasaan yang bertumpu pada satu tangan tersebut.

Baca Juga: Isu Wacana Harga BBM Pertalite Naik, Kapan Rencananya? Berikut Penjelasan Menteri ESDM

"Kan pada takut juga, (bahkan) yang saya dengar, bintang tiga pun enggak bisa lebih tinggi dari dia.

Meskipun secara struktural iya," tegas Mahfud MD.
"Karena dia (Kapolri) sebenarnya meskipun secara formal menguasai tapi di situ ada kelompok-kelompok kekuasaan yang bisa menghalangi, termasuk kasus ini," tambahnya.

Mahfud MD menduga bahwa sabo memiliki ‘kubu’ dalam Polri yang mana akan membantu Ferdy Sambo untuk meneymbunyikan kebenaran kasus tewasnya Brigadir J ini.

Hal inilah yang menjadi sorotan bahwa perlu adanya pembenahan dalam tubuh Polri sebagai satuan kesatuan institusi pemerintah bidang keamanan. 

"Itu sebabnya harusnya pakai sistem ketatanegaraan kita aja , yang memeriksa dan menghukum beda dong, sehingga disejajarkan aja ni sama Sambo, menurut saya," imbuh mantan Ketua Mk itu.***

Editor: Abdul Faqih

Sumber: Jatim Network


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah