Aidit kecil tumbuh dan besar dalam keluarga dengan lingkungan agama Islam yang kental. Ia dikenal pandai mengaji, alim hingga khatam ngaji Al-Qur’an.
DN Aidit merantau ke Jakarta pada tahun 1940 lepas menyelesaikan pendidikan dasar di Belitung.
Beranjak semakin dewasa, Achmad Aidit mengubah namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit.
Baca Juga: Berikut Penjelasan Boleh Tidaknya Puasa Pada 1 Muharram, Lengkap Berdasaran Dalil Syariat Islam
DN Aidit lalu berinisiatif mendirikan sebuah perpustakaan bernama Perpustakaan Antara di daerah Senen, Jakarta Pusat.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah dagang dan mulai mengenal gerakan komunis. Aidit pun berkenalan dengan Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Chairul Saleh hingga Adam Malik.
Lewat Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda, ia mulai bersentuhan dengan komunis. DN Aidit yang sangat antusias dengan komunisme membuat ia menjadi anggota Komunis Internasional (Komintern).
Baca Juga: Profil dan Biodata Raffa Affar Cover Lagu Tiara yang Viral di Media Sosial Termasuk TikTok
Karir DN Aidit di palu arit begitu cemerlang ketika dengan mudah ia menjadi seorang ketua umum PKI.
Partai tersebut menjadi salah satu yang berpengaruh besar di Indonesia berkat dukungannya pada pemerintahan Soekarno.
PKI mendapatkan dukungan yang cukup kuat dari golongan masyarakat antara lain Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia, Lekra dan lain-lain.