Resiko Indonesia Jika Nekad Undang Putin di KTT G20 Bali Mendatang

- 26 Maret 2022, 11:25 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin. Indonesia tidak setuju jika Presiden Rusia Vladimir Putin: resiko Indonesia jika nekad undang Putin di KTTG 20 Bali
Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin. Indonesia tidak setuju jika Presiden Rusia Vladimir Putin: resiko Indonesia jika nekad undang Putin di KTTG 20 Bali /Antara/Mikhail Klimentyev.

Sebelumnya, pada Rabu, 23 Maret 2022, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengkonfirmasi bahwa Presiden Putin berencana menghadiri KTT G20 mendatang di Bali pada bulan Oktober.

“Tidak hanya G20, banyak organisasi sekarang di Barat mencoba untuk mengusir Rusia. Organisasi Perdagangan Dunia, Organisasi Kepabeanan Dunia," kata Lyudmila Vorobieva.

"Apa yang mereka coba lakukan sebenarnya adalah menghancurkan seluruh sistem perdagangan dan logistik yang telah dibangun dengan susah payah dalam beberapa dekade terakhir," katanya.

Pertanyaannya adalah mengapa ada reaksi dari Barat yang benar-benar tidak proporsional.

Dikatakan Lyudmila Vorobieva, G20 bukanlah forum untuk membahas atau menyelesaikan krisis.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1044 Menjadi Perdebatan, Berikut Penjelasan Terkait Buah Iblis Hito Hito no Mi Mistik Nika

"Sebenarnya ini adalah forum yang bertujuan untuk memperbaiki situasi ekonomi dan memecahkan sebagian besar masalah ekonomi,” kata Lyudmila Vorobieva.

Pengelompokan G20 terdiri dari 20 anggota, termasuk 19 negara ditambah Uni Eropa, dengan kelompok yang menguasai 80 persen perdagangan dunia, dua pertiga populasi planet ini, dan hampir 90 persen produk dunia bruto.

G20 didirikan pada tahun 1999, organisasi ini dibayangkan sebagai platform utama yang mendorong koordinasi dan kerja sama di berbagai bidang, mulai dari perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan hingga stabilitas keuangan global dan utang hingga Covid.

Artikel ini pernah tayang berjudul "Jika Indonesia Sambut Vladimir Putin di Bali, Ada Indikasi AS dan Barat Ancam Tinggalkan G20".***(Rizki Laelani/Pikiran-rakyat.com)

Halaman:

Editor: Alif Ichwanuddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah