Marak Statemen Pro-Kontra Elit Politik, Ganjar Pranowo: Jaga Perasaan Masyarakat

- 25 Januari 2022, 16:26 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ajak elit politik dahulukan prasaan rakyat dalam menyatakan statemen
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ajak elit politik dahulukan prasaan rakyat dalam menyatakan statemen /

BERITA MAJALENGKA - Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ajak elit politik hati-hati dalam mengeluarkan statemen.

Apalagi jika statemen tersebut berkaitan dengan elemen suku, agama, ras, dan bahasa.

Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, dua elit politik menjadi sorotan berbagai pihak.

Pasalnya, dari kejadian Arteria Dahlan anggota DPR RI yang dianggap masyarakat Jawa Barat (jabar) merendahkan bahasa sunda.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Korea Selatan Mencapai Rekor Tertinggi, Sejak Infeksi Pertama di Tahun 2020

Baca Juga: Ibu Kota Baru Bangun Tol Bawah Laut, Ini Deretan Infrastruktur Pendukung Lainnya

Hingga fenomena baru, tanah Kalimantan sebagai tempat pembuangan anak Jin yang diutarakan Edy Mulyadi eks kader PKS.

Kedua statemen tersebut sontak membuat gempar dan geram masyarakat Jabar serta Kalimantan.

Berbagai elit politik dan tokoh publik pun memberikan pendapatnya terkait hal ini, tak terkecuali Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng.

"Hari ini banyak statemen-statemen terkait suku, agama, ras, bahasa yang memunculkan reaksi di masyarakat. Saya kira saatnya kita menahan diri dan memilih diksi yang tepat. Jika statemen kita berpotensi menyakiti hati masyarakat, mbok ya tidak dikeluarkan," katanya, dikutip BeritaMajalengka dari Pikiran-rakyat.com pada Selasa, 25 Januari 2022.

Menurutnya, pemilihan diksi akan berpengaruh terhadap respon masyarakat.

Baca Juga: Informasi Pendaftaran TNI AU 2022, Berkas Penting Saat Pendaftaran Calon TNI AU Yang Harus Disiapkan

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo mengajak elit politik menahan diri apalagi terkait isu-isu yang berkaitan dengan suku, agama, ras dan bahasa.

"Akhirnya reaksi muncul, di Jabar muncul, di Kalimantan muncul. Yok kita yang dipercaya masyarakat, kita yang mengerti persoalan dan prasaan rakyat kita bicara yang baik yok," katanya.

Namun, dalam proses penyampaiannya perlu kehati-hatian, dipikirkan sebelum dilontarkan kepada publik.

Bagaimanapun menurutnya, elit politik adalah yang memahami persoalan, mengerti perasaan dan mendapat kepercayaan masyarakat.

Kemudian, Ganjar Pranowo juga menjelaskan penyampaian kritik pada negara demokrasi seperti Indonesia memang diperbolehkan.

"Kritik boleh, tapi kalau kemudian apa yang disampaikan itu ada potensi menyakiti hati, lebih baik jangan dikeluafkan," jelas Ganjar.***

Editor: Alif Ichwanuddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x