MUI Keluarkan Fatwa Pemakaian Masker Ketika Ibadah Haji dan Umroh, Berikut Detailnya

- 15 Maret 2021, 21:00 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai penggunaan masker ketika melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai penggunaan masker ketika melaksanakan ibadah haji dan umroh. /Reuters

PR MAJALENGKA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tentang pemakaian masker bagi orang yang sedang ihram saat melaksanakan ibadah umroh dan haji.

Fatwa MUI tentang pemakaian masker bagi umat islam yang sedang melaksanakan ibadah haji dan umroh, tertuang dalam surat bernomor :003/MUNAS X/MUI/XI/2020, tertanggal 26 November 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari mui.or.id, meski fatwa penggunaan masker sudah ditetapkan sejak November 2020 lalu, namun surat Fatwa yang ditandatangani Ketua Komisi Bidang Fatwa MUI Hasanuddin dan Sekretaris Asrorun Ni'am Sholeh baru dipublikasikan, Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Rumput Gandum, Kurangi Peradangan Salah Satunya

Pada bagian kedua Fatwa MUI tersebut berisi tentang ketentuan hukum dimana disebutkan bahwa memakai masker bagi perempuan yang sedang ihram haji dan umrah hukumnya adalah haram.

Alasannya, karena memakai masker termasuk pelanggaran terhadap larangan ihram atau mahdzurat al-ihram.

Sedangkan memakai masker bagi laki-laki yang berihram haji dan umrah hukumnya boleh (mubah).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Beruntung Minggu Ini 15-21 Maret 2021, Pisces Ungkap yang Dirasakan!

Namun, pada poin kedua, MUI menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat atau kebutuhan mendesak (al-hajah al-syar'iyah), memakai masker bagi perempuan hukumnya boleh (mubah).

Keadaan darurat atau kebutuhan mendesak yang dimaksud yakni jika ada penularan penyakit yang berbahaya, cuaca ekstrim atau buruk dan ada ancaman kesehatan yang apabila tidak memakai masker dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Meski hukumnya mubah jika memakai masker dalam keadaan darurat, tapi para ulama ada yang mewajibkan membayar fidyah namun ada juga yang tidak mewajibkan.

Baca Juga: Gelar Konser Final, IZ*ONE Sampaikan Rasa Terima Kasih Kepada Para Penggemarnya

Karena itu, MUI meminta agar kesehatan para jamaah agar menjadi perhatian pemerintah dan semua pihak yang terkait pelaksanaan haji dan umroh.

Sementara bagi jamaah, MUI merekomendasikan jika memang mendesak untuk menggunakan masker hendaknya menggunakan masker yang sesuai standar kesehatan dan sudah dipastikan suci.

Dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari kemenag.go.id, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuturkan bahwa dirinya terdapat keyakinan jika penyelenggaraan haji 1442 Hijriah / 2021 Masehi masih terbuka.

Baca Juga: Tingkatkan Industri Perfilman Jepang di Mata Dunia, Festival Film Internasional Tokyo Bertransformasi

“Kami optimis kemungkinan diselenggarakannya haji tahun ini masih terbuka,” kata Yaqut saat rapat Pembahasan Penyelenggaran Haji bersama Komisi VIII DPR, di Gedung Parlemen, Senin, 15 Maret 2021.

Keyakinan itu muncul karena pada tanggal 17 Mei 2021 mendatang Otoritas Arab Saudi sudah akan membuka penerbangan internasional.

“Oleh karenanya, seberapa pun tipis kemungkinannya, kami masih tetap berusaha mempersiapkan penyelenggaraan haji pada tahun ini,” ujar Yaqut. ***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Kemenag MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x