Menparekraf Beri Sertifikasi Penghargaan 16 Desa Wisata Berkelanjutan

- 4 Maret 2021, 05:31 WIB
Menkraf Sandiaga Uno memberikan sertifikat Desa Wisata yang dinilainya dapat menjadi destinasi wisata berkelanjutan di masa depan.
Menkraf Sandiaga Uno memberikan sertifikat Desa Wisata yang dinilainya dapat menjadi destinasi wisata berkelanjutan di masa depan. /Instagram @sandiuno/

PR MAJALENGKA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan untuk mewujudkan Pariwisata yang lestari dan sejahtera.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari dari Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif @kemenparekraf.ri, Sertifikasi tersebut merupakan bentuk terlaksananya wisata yang berkualitas di tengah kondisi Covid-19 dengan menerapkan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (4K).

Ada lebih dari 200 desa yang ditargetkan untuk menjadi Desa Wisata Mandiri di tahun 2024. Untuk saat ini, sudah ada 16 desa yang mendapatkan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan.

Baca Juga: Liverpool vs Chelsea, Persaingan Panas Menuju 4 Besar!

"Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan sertifikasi dan penghargaan untuk 16 Desa Wisata Berkelanjutan yang telah berupaya mendorong pariwisata berkualitas dan meningkatkan lapangan pekerjaan yang luas," tulis akun instagram @menparekraf.ri

Dalam akun instagramnya Kemenparekraf menuliskan, Pembangunan berkelanjutan dipercaya menjadi tren yang dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonsia dan membuka lapangan pekerjaan.

Ke 16 desa tersebut antara lain, Desa Batulayang Kab. Bogor, Desa Kandri dan Desa Lerep Kota Semarang, Desa Jatimulyo Kab. Kulonprogo, Desa Candirejo dan Desa Karangrejo Kab. Magelang.

Baca Juga: Ini Ciri-ciri Orang yang memiliki Sifat Manipulator, Kesan pertama Salah Satunya

Kemudian Desa Patingsari Kab. Sleman, Desa Nglanggeran Kab. Gunung Kidul, Desa Pujon Kidul Kab. Malang, Desa Osing Kamiren Kab. Banyuwangi, Desa Pemuteran Kab. Buleleng, dan Desa Panglipuran Kab. Bangli.

Selanjutnya Desa Sesaot Kab. Lombok Barat, Desa Kembang Kuning Kab. Lombok Timur, Desa Bilebante Kab. Lombok Tentah dan Liang Ndara Kab. Mangarai Barat.

Menparekraf menjelaskan, manfaat sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan antara lain meningkatkan kesadaran, pengakuan atau rekognisi akan adanya standar kualitas untuk semua operator bersertifikat. Dukungan terhadap pelestarian bumi dan bertanggung jawab menekankan pada produk yang berkelanjutan.

Baca Juga: 3 Bandara Di Indonesia Raih Penghargaan Best Hygiene Measures By Region dari ACI

"Menciptakan koneksi, kemitraan yang bermakna dan hubungan peningkatan nilai yang dapat memperluas jangkauan program Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia," Ujar Menparekraf Sandiaga Uno menambahkan.

Kemenparekraf memiliki prinsip pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dengan motto quality and sustainable tourism. Menparekraf percaya bahwa Desa Berkelanjutan adalah bentuk pariwisata yang sesuai dengan motto kemenparekraf. Sehingga bisa menciptakan pariwisata yang melestarikan dan menyejahterakan.

Penerapan standar berkelanjutan berfokus pada tiga aspek, yaitu aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.

Baca Juga: Kamu Punya Sifat Posesif yang Berlebihan? Berikut 5 Cara Mengatasinya

Aspek inilah yang akan membuat Desa Wisata berkelanjutan lebih berkualitas, kredibel, dan mampu berkolaborasi serta bersaing secara domestik dan internasional.

Menparekraf berkomitmen untuk mengimplementasikan pariwisata berkelanjutan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan

Hingga tahun 2024, Kemenparekraf menargetkan 244 Desa Wisata menjadi Desa Wisata Mandiri dengan sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan.

Dalam hal ini, Kemenparekraf akan terus melakukan pendampingan agar dapat mewujudkan Desa Wisata Mandiri tahun 2024.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah