32 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19, Total Warga Binaan Lapas Pekanbaru yang Terpapar Capai 376

7 November 2020, 19:33 WIB
Ilustrasi sel /

PR MAJALENGKA - Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia semakin tinggi.

Bahkan, kini ditemukan klaster baru dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang berada di Pekanbaru.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Antaranews.com, pada 30 Oktober 2020, ditemukan sebanyak 16 Warga Binaan (WB) yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan seorang meninggal dunia.

Baca Juga: Joe Biden Berhasil Unggul Sementara dari Donald Trump, Harga Emas Alami Penguatan

"Terdapat satu orang warga binaan permasyarakatan meninggal dunia dengan hasil swab positif Covid-19, karena ada riwayat penyakit jantung," Kata Kanwil Kemenkumham Riau, Ibnu Chulud.

Tidak hanya 16 narapidana, 4 orang petugas Lapas juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Penyebaran Covid-19 di Lapas Pekanbaru Riau rupanya semakin tinggi.

Baca Juga: Dibubarkan 1960, Hari Ini Partai Masyumi Dideklarasikan Kembali oleh Petinggi KAMI

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari RRI.co.id, pada 7 November 2020, jumlah kasus positif di Lapas Pekanbaru mengalami kenaikan.

Lapas Pekanbaru Klas 2 A mencatat adanya penambahan kasus baru sebanyak 32.

Sehingga, total warga binaan yang terpapar menjadi 376 orang.

Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Sebaiknya Simak Update Harga Emas Hari Ini, 7 November 2020

Pelaksana Tugas Kalapas Klas 2 A Pekanbaru, Alfonsus menerangkan, ratusan warga binaan ini sedang diisolasi di blok khusus yang sudah disiapkan Lapas.

“Dari hasil sebelumnya penambahan sekitar 32 yang bertambah hasilnya. Napi positif dan duplo yang hasilnya diragukan sudah diatur penempatannya di blok isolasi, yakni Blok G 271 warga binaan, Blok F 67 warga binaan, dan Blok H 19 warga binaan,” ujarnya.

Alfonsus mengatakan, hasil tersebut berdasarkan swab test pada 1.507 warga binaan yang dilaksanakan pada 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Berbeda dari Sebelumnya, Proses Pencairan Subsidi Gaji Tahap 2 Akan Melibatkan KPK

“Untuk yang negatif sejumlah 850 warga binaan, dan hasil yang masih diragukan 275, sedangkan yang belum keluar hasilnya sekitar 200 warga binaan,” ucapnya.

Alfonsus juga mengatakan, penanganan yang diberikan kepada warga binaan yang terkonfirmasi Covid-19 adalah dengan memberi multivitamin.

Selain itu, pihak Lapas memberikan makanan tambahan agar meningkatkan daya imunitas tubuh.

Baca Juga: Dana Sebesar Rp136 Miliar Terkumpul, Kementerian Sosial Siap Kembali Salurkan Bantuan 

Bertambahnya warga binaan yang terkonfirmasi Covid-19 membuat tenaga medis dalam Lapas kewalahan.

Pihak Lapas berharap adanya penambahan tenaga medis oleh pemerintah.

“Tenaga medis di dalam Lapas terdiri dari 2 orang dokter dan 2 orang perawat. Kami berharap dibantu Pemda dan kemarin kami mendapat bantuan obat-obatan dari Dinas Kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, BPBD DIY Siap Evakuasi Kelompok Rentan

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM telah membebaskan napi melalui program asimilasi.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di dalam rumah tahanan maupun lapas.

Langkah ini sempat menjadi perdebatan di masyarakat, karena satu dan lain hal. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: RRI ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler