Kronologi Tragedi Horor di Stadion Kanjuruhan usai Arema vs Persebaya

3 Oktober 2022, 09:25 WIB
Kondisi halaman Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan terjadi di stadion itu, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Sedikitnya 129 orang dilaporkan meninggal dunia dan 13 mobil rusak akibat kerusuhan tersebut. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc. /ZABUR_KARURU/ANTARA FOTO

BERITA MAJALENGKA- Dunia sepak bola Indonesia dalam keadaan duka. Kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang. Banyak korban jiwa berjatuhan sehingga tragedi horor tersebut terjadi.

Lebih dari seratus nyawa hilang karena laga sepak bola yang tak pernah menghasilkan prestasi dunia bagi Indonesia.

Jumlah korban meninggal sempat disebutkan mencapai 174 orang.

Jumlah tersebut diketahui dari data yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Baca Juga: UPDATE! Tragedi Kanjuruhan, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 174 Orang

Dalam laga itu, Arema FC harus takluk 2-3 dari Persebaya.

Ini adalah kemenangan tandang perdana bagi Persebaya setelah 23 tahun atas rival bebuyutannya itu.

Menurut BPBD Jatim, kerusuhan bermula dari kekalahan Arema dari Persebaya. Usai pertandingan berakhir, pendukung Arema yang kecewa turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Usai pertandingan ada suporter kecewa turun ke tengah lapangan untuk mencari pemain lawan. 

Rasa kecewa tersebut ternyata menggerakkan penonton turun ke tengah lapangan. 

Baca Juga: Lirik Lagu Bebaskan Diriku Dari Armada, Mengisahkan Kisah Cinta Sedih Sebuah Hubungan yang Viral di TikTok

Mereka berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kekalahan tersebut. Situasi ini pun menyebabkan para suporter melampiaskan amarahnya akibat kekecewaan ini.

Untuk mencegah suporter ke lapangan polisi memutuskan untuk menembakkan gas air mata karena para suporter anarkis.

Namun, gas air mata yang digunakan polisi untuk menghalau kerusuhan adalah hal terfatal yang menjadikan tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia.***

Editor: Zalfah Alin Syarif

Tags

Terkini

Terpopuler