Glenn Fredly Berpulang Setahun Lalu Karena Meningitis, Kenali Sebab hingga Gejalanya

8 April 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi. Berikut merupakan gejala meningitis yang bisa dikenali, setahun lalau penyanyi legendaris Glenn Fredly meninggal dunia penyakit ini. /Pixabay/geralt

PR MAJALENGKA - Setahun sudah kepergian salah satu musisi legendaris Indonesia Glenn Fredly karena penyakit yang dideritanya.

Glenn Fredly berpulang pada setahun lalu karena meningitis, sebuah penyakit langka.

Selain menyerang dewasa, meningitis bisa menyerang anak-anak.

Baca Juga: Melaju ke Perempat Final, Robert Alberts Ungkap Target Persib Bandung

 

"Penyakit ini memang jarang ditemukan, namun mematikan. Meningitis merupakan peradangan pada meninges atau selaput otak," kata dr. Attila Dewanti,Sp.A(K), sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Antara.

Dia juga mengatakan bahwa, Indonesia merupakan negara penyumbang kasus kematian tertinggi karena meningitis di Asia Tenggara.

Apakah penyebab dari Meningitis?

Penyebab dari meningitis yaitu virus, kuman, parasit maupun bakteri dan yang paling berbahaya adalah meningitis yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Meningitis.

Baca Juga: Pemain Persib Bandung Farshad Noor Menyukai Tekanan: Membuat Pertandingan Menyenangkan

Selanjutnya, faktor risiko yang menyebabkan Invasive Meningococcal Disease (IMD) yaitu kontak erat dengan orang yang terinfeksi, asap rokok (aktif dan pasif), pemukiman padat, perubahan iklim, tingkat sosial ekonomi yang rendah dan riwayat infeksi saluran pernafasan kara dokter Atilla.

"Meningitis yang disebabkan oleh bakteri tersebut dinamakan invasive Meningococcal Disease atau disingkat IMD," kata Attila.

Penanganan dari penyakit meningitis harus segera dilakukan dengan tepat dan cepat karena 50 persen IMD berakhir dengan kematian dan 5 sampai 10 persen akan berakibat fatal walaupun sudah dilakukan terapi.

Baca Juga: 4 Tips Berjalan Terbaik Untuk Menurunkan Berat Badan, Wajib Tahu Kapan Waktu yang Tepat!

Di samping itu, kenali masa epidemi dan nonepidemi, epidemi IMD menyerang anak-anak dan dewasa muda kemudian nonepidemi menyerang anak-anak dari usia 3 bulan hingga 5 tahun.

"Hanya dalam 24 jam saja kondisi anak bisa dapat berubah dari yang panas menjadi berbahaya," katanya.

Bagaimana gejala dari meningitis pada anak?

Gejala pada anak usia di atas satu tahun yang terkena IMD yaitu demam, sakit punggung atau leher, sakit kepala, mual atau muntah-muntah, leher kaku, dan terdapat bercak ruam ungu kemerahan.

Baca Juga: The Falcon and the Winter Soldier: Emily VanCamp Ungkap Hubungan Sharon Carter dan Steve Rogers

Gejala pada bayi untuk yang terkena IMD tidak mudah dilihat, namun bisa diperhatikan oleh orangtua terkait kondisi anak seperti rewel, lesu, tidur sepanjang waktu, menolak menggunakan botol, menangis saat digendong dan tidak bisa ditenangkan saat menangis.

"Kemudian ubun-ubun yang menonjol (pada bayi), perubahan serta demam," katanya.

Atilla pun menjelaskan bahwa IMD dapat diobati namun meninggalkan jejak seperti kelumpuhan, tuli dan kerusakan otak.

Baca Juga: The Falcon and the Winter Soldier: Emily VanCamp Ungkap Hubungan Sharon Carter dan Steve Rogers

Cara Pencegahannya seperti apa?

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan penanganan terbaik dari meningitis adalah vaksinasi, Vaksinasi diberikan kepada anak-anak dibawah usia 5 tahun dan kelompok usia remaja berusia 11 sampai 18 tahun, vaksinasi untuk mencegah IMD sudah ada di Indonesia.

"Mari kita melindungi orang-orang tersayang kita dengan vaksinasi. Buat Kamu yang ingin mendapatkan vaksinasi pencegahan IMD, Anda bisa konsul ke dokter," katanya.

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler