Miliki Tingkat Kematian Tinggi hingga 75 Persen, Kenali Gejala yang Dirasakan Saat Terserang Virus Nipah

27 Januari 2021, 20:35 WIB
Virus Nipah, Ancaman Pandemi Selanjutnya? /Pixabay

PR MAJALENGKA – Belum juga usai pandemi Covid-19 di berbagai dunia, kini publik kembali dikejutkan dengan penyebaran virus Nipah (NiV).

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari PMJ News, virus tersebut sudah menyerang Malaysia.

Untuk mengantisipasi hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan kepada semua pihak agar mewaspadai potensi penyebaran virus nipah ke Indonesia dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah.

Baca Juga: Jago Akting Nangis di Sinetron Ikatan Cinta, Glenca Chysara Belajar dari Poppy Bunga

"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Didik Budijanto, Rabu, 27 Januari 2021 dikutip dari PMJ News.

Ia pun mengatakan, sampai saat ini kejadian infeksi virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia walaupun pada 1999 pernah terjadi wabah virus nipah yang menyebabkan kematian pada ternak babi dan manusia di Semenanjung Malaysia.

Bahkan, dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara yang berdekatan dengan Malaysia.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Video Syur Gisel dan Nobu, Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Minggu Depan

Sementara itu, dikutip dari Portaljogja.Pikiran-rakyat.com, para peneliti khawatir virus Nipah akan menjadi wabah baru.

Virus Nipah sampai saat ini belum ada obatnya dan diketahui memiliki tingkat kematian yang tinggi hingga 75 persen.

Infeksi Virus Nipah adalah jenis penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia dari hewan dan juga dapat ditularkan melalui makanan terkontaminasi langsung dari orang ke orang.

Baca Juga: Dapat Suntikan Kedua Vaksin Corona, Ini Efek Samping yang Dirasakan Jokowi

"Virus Nipah ini juga dapat menyebabkan penyakit parah hingga kematian pada hewan seperti babi, yang bisa mengakibatkan kerugian bagi peternak," tutur WHO. 

Orang yang terinfeksi virus Nipah dapat menyebabkan berbagai penyakit dari infeksi asimtomatik ringan hingga penyakit pernapasan akut dan radang otak fatal.

Orang yang terinfeksi virus Nipah awalnya mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan sakit tenggorokan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Perjuangan Aldebaran Agar Andin Tak Pergi Bikin Emosi!

"Ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut," ungkap WHO.

Masa inkubasi virus Nipah ini diperkirakan berkisar 4 sampai 14 hari. Namun, pada kasus tertentu masa inkubasi bisa terjadi hingga 45 hari.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: PMJ News Portal Jogja

Tags

Terkini

Terpopuler